![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwuT_9o07d7g-PZo3oYsO9XrliHhjPC1SHKaDd-4YUVHCsPQVCBQRtiiJh9a0xpOgE2u_Zd8hCR9mJcYLF6dSqPcCeP1gJtrWBjgfSt1Kdw8owMVuptNooKYS_3m7CPtsu9GRbdQMeyk8/s200/Ahmad+Heryawan.jpg)
Menjelang puncak Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 24 Februari mendatang, Heryawan nyaris setiap hari disudutkan oleh kampanye hitam --yang sebagian besar bermuatan fitnah. Kampanye hitam melalui media sosial dan media massa main stream itu, ditujukan ke Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jabar atau sebagai Cagub.
Aher menambahkan, kampanye hitam tentu merugikan dirinya. Namun, tukasnya, masyarakat hari demi hari semakin dewasa mencermati kampanye hitam dimaksud. Masyarakat dapat memilah mana fakta dan yang fitnah.
Namun, masih menurut Aher, bila pembusukan karakter tersebut tak dapat ditolerir lagi tentu polisi akan memprosesnya. Dijelaskan, penyebarluasan berita bohong, bahkan fitnah, bukan delik aduan. "Meski tidak melapor, polisi otomatis bertindak," tegas Heryawan. [cy]