Jumat, 09 Agustus 2013

JANGAN PERNAH BAWA AGAMA DALAM KONFLIK


CEC : Mantan Presiden RI Baharudin Jusuf Habibie mengatakan agar seluruh bangsa Indonesia bersatu dan tidak mengenal Suku Agama Ras dan Antar golongan (SARA). 
"Kita tidak mengenal itu, Pancasila tidak membenarkan," ujar Habibie kepada wartawan saat melakukan open house Idul Fitri di rumahnya, Kamis 8 Agustus 2013.
Ditanya mengenai banyaknya konflik yang mengatasnamakan agama, Habibie mengatakan bahwa dalam suatu upaya perubahan pasti akan terjadi konflik, namun menurutnya tidak benar jika konflik tersebut membawa nama agama. 
"Konflik itu bukan konflik agama, jangan kita langsung menyalahkan pada agama," kata Habibie.
Dalam kajian teori alam, Habibie menjelaskan bahwa alam semesta ini usianya 14.000 juta tahun, baru setelah 10.000 juta tahun kemudian terdapat kehidupan di bumi ini. 
Lebih lanjut Habibie mengatakan, manusia jenis Homo Sapiens baru ada 2 juta tahun yang lalu, sedangkan keberadaan agama malah lebih muda dari kemunculan agama yaitu 5 ribu tahun lalu.
"Duluan ada manusia daripada agama, lantas kenapa menyalahkan atau mengatasnamakan agama setiap konflik, bukankah itu dari manusianya sendiri," kata Habibie.
Habibie mengatakan dalam mencari sebuah solusi tentang perbedaan memang wajar jika terjadi konflik pemikiran, namun jangan sampai terjadi konflik fisik dalam mencari solusinya. 
"Hal itu bisa disikapi dengan keterbukaan dan demokrasi. Jadi dalam Idul Fitri ini mari kita saling memaafkan, mengadakan koreksi, dan terus melanjutkan perjuangan bangsa. Selamat hari raya idul fitri, maaf lahir batin," katanya.
Dalam open house yang digelar di rumahnya Jalan Patra Kuningan XIII Kuningan Jakarta selatan, beberapa tokoh nampak hadir seperti Wakil Presiden Boediono, mantan ketua Dawan Perwakilan Rakyat Akbar Tanjung, serta calon presiden dari partai Golkar Abu Rizal Bakrie. Selain Politisi, beberapa kalangan selebritas seperti pemain film "Habibie dan Ainun" Bunga Citra Lestari dan Reza Rahadian juga terlihat dalam acara itu. (cec)

Sumber: tempo.co

AMIR SYAMSUDDIN MERASA DITAMPAR


Menteri Hukum dan Ham Amir Syamsuddin (kiri), serius mendengarkan pertanyaan para anggota Komisi III DPR, dalam rapat dengar pendapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III M Nasir Djamil, dengan agenda, pengantar/penjelasan Pemerintah RI terhadap RUU tentang pengesahan persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Administrasi Khusus Hongkong RRC, bantuan hukum timbal balik dalam masalah pidana, Kamis (16/2/2012) di Jakarta. (Tribunnews.com/FX Ismanto) 

CEC : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin menilai kasus pabrik narkoba di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Cipinang merupakan tamparan bagi pihaknya. Bahkan menurutnya peristiwa itu cukup memalukan. Terlebih, informasi adanya dugaan kasus tersebut justru berasal dari orang luar lembaga pemasyarakatan. "Memang apa yang terjadi di Cipinang cukup memalukan," kata Amir Syamsuddin, Jumat (9/8/2013). Amir menuturkan, kasus itu terbongkar setelah adanya informasi awal dari Mabes Polri kepada Pelaksana Harian (PLH) Kalapas Narkotika Cipinang. PLH Kalapas Narkotika Cipinang lanjut dia, kemudian memerintahkan personilnya untuk menyelidiki informasi awal itu. Saat itu ternyata ditemukan barang-barang tertentu. Namun mereka tidak bisa menyatakan barang yang ditemukan itu digunakan untuk membuat narkotika. Karenanya, terang Amir, Kalapas Narkotika Cipinang menemuinya. Setelah mendengar informasi itu Amir langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapas. "Saat itu ada petunjuk alat cetak yang bisa menimbulkan dugaan awal," kata Amir. Namun, karena masih berupa dugaan, Amir langsung melakukan koordinasi dengan pihak Mabes Polri khususnya Bareskrim Polri. Bareskrim kemudian memerintahkan direkturnya untuk mendampingi Amir melakukan sidak. "Kami sabar menunggu sampai petugas Puslabfor Mabes datang dengan peralatannya. Disimpulkan bahwa itu prekursor yang bisa digunakan sebagai bahan dasar untuk produksi sabu dan ekstasi," ujarnya. (cec)

Sumber : Tribunnews.com

POLISI JUJUR, POLISI YANG BERIMAN


Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo (kiri) melantik sebelas Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di Mabes Polri, Jakarta Selatan (12/06). TEMPO/Dasril Roszand.


CEC : "Jujurlah," kata Iqbal Irham, khotib idul fitri dalam ceramahnya di lapangan Bhayangkara, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Tepat tiga meter di depan mimbar, tampak Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, duduk bersama semua perwira polisi dari mabes polri. 
"Jujurlah dalam melaksanakan tugas," kata ulama yang lahir di Sumater utara itu, Kamis 8 Agustus 2013. 
"Kebohongan itu merusak. Menjadi virus bagi masyarakat dan negaranya," katanya.
Sang Jenderal berbaju koko putih dengan peci dan celana bahan warna hitam tampak diam menunduk di shaf pertama sejak ceramah yang berdurasi 40 menit itu dimulai. Dengan tema "Ramadhan dan penanaman sikap jujur bagi anggota Polri dalam pelaksanan tugas guna mewujudkan Kamtibnas", Iqbal berbicara di depan Jamaah yang berjumlah sekitar 400-an orang. Tak hanya pejabat polisi dan keluarganya yang salat di lapangan milik kepolisian itu, warga sekitar ikut sembahyang tahunan di sana.
Iqbal berkhotbah tentang karakter orang beriman yang memegang nilai kejujuran. Menurut dia, kejujuran mendatangkan kebaikan dan kebohongan membawa kehinaan. "Hati dan pikiran akan damai dan tenang jika kita konsisten jujur," katanya. Iqbal mengatakan anak yang berkembang dengan lingkungan yang membiasakan berbohong akan merusak masa depannya. Iqbal mengkisahkan seorang pengembala jujur yang didatangi oleh Umar, pemimpin negaranya yang saat itu sedang menyamar. Umar menggoda pengembala itu agar mau menjual hewan milik majikannya kepada Umar. Pengembala itu malah membentak Umar. "Dimanakah Allah?," teriaknya. 
"Tuan saya tidak melihat, namun Allah sedang melihat kita." 
Dengan kisah itu, Iqbal menyimpulkan manusia tidak bisa lari dari pengawasan Tuhan dan semua perbuatan kita pasti dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. "Polisi yang jujur adalah polisi yang beriman," katanya. ALI AKHMAD - cec

Sumber : Tempo.co

TERKAIT TEROR, POLISI TAK PERLU TAKUT


CEC : Wakapolri Komjenpol Oegroseno mengatakan, seluruh jajaran Kepolisian tidak perlu takut, terkait rentetan teror terhadap polisi belakangan ini. Menurut Oegroseno, diserang penjahat merupakan risiko tugas. "Saya melihat itu risiko tugas saja. Jadi, kami tidak pernah mundur, tidak pernah takut. Saya sampaikan untuk seluruh jajaran Polri, enggak usah takut. Enggak usah berpikir macam-macam, laksanakan tugas dengan baik saja," kata Oegroseno di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/8/2013).
Hal itu dikatakan Oegroseno ketika dimintai tanggapan soal rentetan penembakan terhadap polisi baru-baru ini. Dua penembakan polisi terakhir terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan.
Oegroseno menuturkan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada petugas di lapangan untuk terus waspada dan jangan lengah. Kelengahan polisi di lapangan akan dimanfaatkan untuk menyerang. "Sekarang sedang diungkap siapa sebenarnya mereka. Kami enggak perlu buru-buru. Kami tidak perlu menuduh dulu, nanti tunggu hasil penyidikan. Yang jelas mohon doa restu sama Tuhan," papar mantan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri. (*) - cec

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Kamis, 08 Agustus 2013

TENTANG CHIEF EDITOR'S CLUB [ CEC ]


CHIEF EDITOR'S CLUB INDONESIA TERDAFTAR DI KEMENTERIAN DALAM NEGERI, DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK NOMOR : 050/D.III.2/II/2009 TERTANGGAL 26 FEBRUARI 2009.
CHIEF EDITOR'S CLUB DEPOK (CEC DEPOK) TERDAFTAR DI KANTOR KESBANG POL DAN LINMAS KOTA DEPOK NOMOR : 220/645-KESBANGPOL & LINMAS/2009 TERTANGGAL 11 NOVEMBER 2009.
BER-IZIN DOMISILI DI KELURAHAN DEPOK NOMOR : 471/01/Nov/2009 - PEMERINTAHAN, TERTANGGAL 16 NOVEMBER 2009.
PENGURUS CHIEF EDITOR'S CLUB DEPOK TERBENTUK BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN PRESEDIUM PUSAT CHIEF EDITOR'S CLUB INDONESIA NOMOR : 75.A.PP/SK/CEC/XI/2009, TERTANGGAL 09 NOVEMBER 2009 ( KETUA : CYRELLUS PANJAITAN BSc )

WARNA DAN FUNGSI SURAT TILANG


CEC : Dalam melakukan perjalanan sering kita menemui para penegak disiplin (polantas) melakukan razia kepada pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor. Semua memang demi keamanan dan kenyamanan berlalu-lintas. Memang sudah sepatutnya bagi para pengguna jalan, baik sepeda motor, mobil dan tranportasi bermotor lainnya, melengkapi peralatan berkendara baik secara fisik maupun administrasi. Ketika terkena tilang bisa menggunakan beberapa alternatif warna surat tilang. Namun semua tetap harus sesuai dengan pelanggaran dan Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Kepolisian menggunakan bukti tilang menggunakan surat, tapi yang perlu diketahui, ada lima macam fungsi dan warna surat tersebut serta untuk siapa saja. Berikut warna dan fungsi surat tilang tersebut :

(1). Merah
Surat tilang warna merah ditujukan kepada pelanggar yang tidak terima atas kesalahan yang dituduhkan. Kemudian pelanggar diberikan kesempatan untuk membela diri atau minta keringanan kepada hakim, Pada umumnya tanggal sidang, maksimum 14 Hari dari tanggal kejadian, tergantung hari sidang tilang di Pengadilan Negeri ( PN) bersangkutan.
(2). Biru
Surat tilang warna biru juga untuk pelanggar, cuma bedanya pelanggar yang menerima kesalahan, artinya tidak perlu pembelaan kepada hakim. Jika meminta surat tilang ini kita bisa langsung membayar uang denda melalui transfer pada bank yang dituju. Adapun untuk biayanya diketahui lebih mahal, jika disesuaikan undang-undang lalu lintas yang berlaku. Namun belum diketahui secara resmi nomor rekening dan kepemilikannya, dalam pembayaran uang denda tersebut. Meski semakin dipermudah dalam urusan tilang, diharapkan publik tidak salah mentransfer uang kepada oknum polisi yang tidak bertanggung jawab.
(3). Kuning
Surat tilang warna kuning untuk pihak kepolisian sendiri dan diperuntukkan sebagai arsip.
(4). Hijau
Surat tilang warna hijau untuk arsip pengadilan. Surat ini juga sebagai proses tindak lanjut pelanggaran tersebut sampai perkara selesai.
(5). Putih
Surat tilang warna putih untuk kejaksaan sebagai arsip. Namun jika dikemudian hari ada permasalahan arsip tersebut bisa sebagai bukti dan catatan. (cec)
Sumber : IPW Kota Depok.

Rabu, 07 Agustus 2013

TIGA NAPI TERLIBAT SABU CIPINANG


CEC : Direktur Direktorat IV Narkotika Mabes Polri Brigjen Arman Depari mengaku masih akan menelusuri siapa di balik produksi narkotika jenis sabu yang ditemukan dari hasil sidak di LP Narkotika Cipinang, Selasa (6/8) malam. 
"Ada beberapa napi yang mungkin terlibat. Menurut dugaan kami AS, Victor, dan HC. Ini dalam pendalaman kami untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Arman usai sidak.
Terkait berapa banyak sabu yang sudah diproduksi, Arman mengaku belum tahu. "Kita tidak mengetahui secara pasti apakah sudah menghasilkan (sabu). Kita memerlukan konfirmasi. Ini belum kita pastikan, karena bahan-bahan yang kita temukan ini bukan dikatakan siap untuk produksi," jelasnya.
Meski begitu, dari sejumlah bahan yang ditemukan, dipastikan semuanya merupakan bahan kimia yang terdapat dalam lampiran penjelasan dalam UU Narkotika. Mengenai kegunaan bahan-bahan yang ditemukan itu dalam produksi sabu, Arman enggan menjelaskannya. "Saya kira tidak baik diketahui oleh khalayak," pungkasnya.
Sebelumnya, aparat yang melakukan sidak menemukan berbagai barang yang diduga prekursor atau bahan pembuat narkoba jenis sabu, yakni sekitar tujuh bungkus berisi bubuk berwarna merah, enam bungkus berisi bubuk berwarna kuning. Selain itu, petugas juga menemukan beberapa kaleng berisi cairan yang diduga merupakan residu atau sisa dari produksi sabu, sebuah benda yang diduga alat pencetak narkoba, satu buah jeriken berisi cairan bening, dua buah buku tabungan, lima unit handphone jenis CDMA (Code Division Multiple Access), charger dan headset handphone, serta beberapa buah sim card. Berbagai barang bukti tersebut ditemukan petugas di beberapa titik yang ada di dalam area Bengkel Kegiatan Kerja para napi bernama 'Kayna Workshop'. [bal] - cec

Sumber : merdeka.com

PABRIK SABU DI LP CIPINANG ?


CEC : Labfor Polri memastikan zat kimia yang ditemukan dari hasil sidak Menkum HAM dan Direktorat IV Narkoba Mabes Polri di Lapas Narkotika Cipinang merupakan bahan pembuat sabu kualitas tinggi. 3 Narapidana dan satu sipir yang diduga terlibat diciduk untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Kita meringkus 3 narapidana dan satu sipir yang diduga terkait dalam kasus narkoba, inisial CH," ujar Direktur IV Narkoba Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Brigjen Pol Arman Depari di LP Cipinang, Jakarta, Selasa (6/8).
Dia menambahkan, tiga napi yang ditahan berinisial AS, HS dan V. Polisi akan melakukan juga pemeriksaan secara acak terhadap beberapa napi lainnya sekaligus kroscek atas segala keterangan-keterangan yang didapatkan. "Kemudian kita bisa menentukan peran masing-masing dan tindakan hukum apa yang akan kita kenakan pada mereka," jelas Arman.
Mengenai keterlibatan petugas Lapas Cipinang, Arman mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara indikasinya sangat jelas. "Namun untuk menetapkan tersangka masih memerlukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap saksi dan barang bukti," ujarnya.
Menurut Arman, bahan dasar yang digunakan untuk membuat sabu dan ekstasi yang ditemukan dalam sidak kali ini merupakan bahan kualitas tinggi. "Bahan dasar narkoba jenis bagus," imbuhnya.
Sebelumnya, aparat yang melakukan sidak menemukan berbagai barang yang diduga prekursor atau bahan pembuat narkoba jenis sabu, yakni sekitar tujuh bungkus berisi bubuk berwarna merah, enam bungkus berisi bubuk berwarna kuning. Selain itu, petugas juga menemukan beberapa kaleng berisi cairan yang diduga merupakan residu atau sisa dari produksi sabu, sebuah benda yang diduga alat pencetak narkoba, satu buah jeriken berisi cairan bening, dua buah buku tabungan, lima unit handphone jenis CDMA (Code Division Multiple Access), charger dan headset handphone, serta beberapa buah sim card. Berbagai barang bukti tersebut ditemukan petugas di beberapa titik yang ada di dalam area Bengkel Kegiatan Kerja para napi bernama 'Kayna Workshop'. [bal] - cec

Sumber : merdeka.com

JOKOWI-AHOK NGGAK ADA BANDINGAN


CEC : Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai pemimpin DKI Jakarta Joko Widodo dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak bisa dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin sebelumnya, termasuk Ali Sadikin. "Enggak ada yang kayak ini. Pasangan Jokowi-Ahok enggak ada bandingannya. Orang bilang (Ahok) kaya Ali Sadikin. Ali Sadikin galak karena membela judi, enggak menarik, enggak membela hukum dia (seperti Ahok)," kata Ridwan dijumpai di rumahnya di Bintaro, Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Mengenai sikap Ahok yang dinilai sejumlah kalangan keras dan arogan, Ridwan mengatakan, "Pemerintah kemarin-kemarin kompromistis. Kalau Pak ini (Ahok), tegas dia menegakkan hukum. Patut didukung Jokowi-Ahok, lepas dari ekspresi dia (Ahok)."
Ridwan pun menuturkan, ketika tinggal di Sawah Besar, ia bergaul dengan orang-orang yang bergaya bicara seperti Ahok dan tak ada masalah. Menurut Ridwan, orang yang risih dengan gaya bicara Ahok adalah orang-orang yang hidup dan bergaul dalam komunitas yang tidak pluralistis. "(Gaya bicara seperti) Itu sudah biasa kok. Itu asyik saja buat saya ngedenger-nya," aku Ridwan. (cec)

Sumber : KOMPAS.com

Selasa, 06 Agustus 2013

PRESIDEN IRAN HASSAN ROUHANI DILANTIK


CEC : Presiden Iran Hassan Rouhani dilantik, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu "ketakutan". Presiden Iran terpilih, Hassan Rouhani diambil sumpahnya di Teheran pada Ahad, 4 Agustus 2013, di tengah ketakutan Israel atas program nuklir Negeri Mullah. Perdana Menteri Israel memperingatkan bahwa Republik Islam tetap melanjutkan ancamannya terhadap keamanan regional (Timur Tengah). Rouhani, seorang ulama moderat, dalam pidato pelantikannya di televisi pemerintah mengatakan, dia berjanji menegakkan konstitusi dan melindungi segenap pejabat agama Republik Islam Iran.

Sebelumnya, pada Ahad, 04 Agustus 2013, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, mengecam presiden baru Iran. Netanyahu mengatakan bahwa Hassan Rouhani memiliki tujuan akan menghancurkan Negeri Yahudi. "Presiden Iran mungkin mengubahnya tetapi rezim di sana sama sekali tidak," ucap Netanyahu. 
Dia menambahkan, "Niat Iran adalah mengembangkan kapasitas nuklir dan senjata nuklir, dengan tujuan untuk menghancurkan Negara Israel."
Hassan Rouhani secara resmi menjabat sebagai Presiden Iran pada Sabtu, 3 Agustus 2013, dengan mendapatkan dukungan pemimpin agung Ayatullah Ali Khamenei. Pada kesempatan itu Khamenei menyampaikan kata sambutan terutama mengenai isu-isu strategis ternasuk pembicaraan masalah nuklir dengan negara-negara besar. Sejumlah negara Barat, hingga saat ini, menduga bahwa program nuklir Iran diarahkan untuk kebutuhan persenjataan nuklir. Namun demikian, Iran berkali-kali menyatakan bahwa pembangunan nuklir yang dilakukan adalah untuk kebutuhan pembangkit tenaga listrik dan medis. Dua negara, Amerika Serikat dan Israel -satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir- menolak mengesampingkan aksi serangan militer guna mencegah Iran mengembangkan kemampuannya memproduksi senjata nuklir.
Pada unjuk rasa di acara peringatan tahunan Hari Quds (Yerusalem), Jumat, 2 Agustus 2013, Rouhani menyinggung soal negara Yahudi. "Di wilayah kami, telah dirasakan luka mendalam terhadap dunia Islam lantaran ada bayang-bayang pendudukan tanah suci Palestina dan Quds (Yerusalem)," ucap Rouhani seperti disiarkan televisi pemerintah.
Dia berjanji akan terus besama rakyat Palestina yang menderita akibat ulah Israel sebagai sebuah Negara Yahudi. Hal itu sejalan dengan kebijaksanaan luar negeri Iran sejak Revolusi Islam 1979 seusai menggulingkan Shah dukungan Amerika Serikat. (cec)

Sumber : TEMPO.CO

PROFILE KAPOLDA JAWA BARAT

MANTAN KAPOLRES DEPOK POLDA METRO JAYA

N A M A                : DRS. SUHARDI ALIUS, MH 

TMPT/TGL.LAHIR   : JAKARTA, 10 MEI 1962
PKT/NRP                : IRJEN POL / 62050797 
AGAMA                  : ISLAM

RIWAYAT KEPANGKATAN :


Ajun Komisaris Polisi            : 01-04-1992

Komisaris Polisi                    : 01-10-1996
Ajun Komisaris Besar Polisi    : 01-01-2001
Komisaris Besar Polisi            :  01-07-2004
Brigadir Jenderal Polisi          : 19-02-2009
Inspektur Jenderal Polisi        : 16-10-2012

RIWAYAT JABATAN :



00-12-1985 PAMAPTA POLRES BANDUNG POLDA JABAR
00-12-1986 WAKASAT SABHARA POLRES BANDUNG POLDA JABAR
00-12-1987 KAPOLSEKTIF CIMAHI RES BANDUNG POLDA JABAR
00-12-1992 KAPUSKODAL OPS POLRES TAPSEL POLDA SUMUT
00-12-1993 KAPUSKODAL OPS POLRES LANGKAT POLDA SUMUT
00-12-1995 GURU MUDA PUSDIK RESINTEL LEMDIKLAT POLRI
00-12-1996 KASUBBAG PATJAB PAMA BAGBINKARPA DIT RENDALPERS POLRI
00-12-1997 KASUBBAG PATJAB PAMENTI BAGBINKARPA DIT MINPERS POLRI
01-05-1999 DANSAT IDIK MONETER DIT SERSE EK KORSERSE POLRI
20-12-2000 PABUNGKOL SPRI KAPOLRI
05-06-2001 SES SPRI KAPOLRI
06-09-2002 KAPOLRES DEPOK POLDA METRO JAYA
05-08-2003 WADIR RESKRIMSUS POLDA METRO JAYA
05-04-2004 PENYIDIK UTAMA DIT II/EKONOMI & SUS BARESKRIM POLRI
16-07-2004 KAPOLRES METRO JAKBAR POLDA METRO JAYA
26-04-2005 DIR RESKRIMUM POLDA METRO JAYA
16-09-2005 KOORSPRIPIM POLRI
27-01-2009 DIR MINWA PTIK
14-07-2009 DIR V/TIPITER BARESKRIM POLRI
04-10-2010 DIRTIPIDTER BARESKRIM POLRI
12-06-2013 WAKA POLDA METRO JAYA
KADIVHUMAS POLRI - KAPOLDA JABAR


BANG UCU : "LANGKAHIN DULU MAYAT GUE"..!

M. Yusuf bin Muhi alias Bang Ucu, menolak rencana pemindahan RPH Kambing Blok G

CEC :Tokoh sekaligus sesepuh Tanah Abang M. Yusuf bin Muhi atau akrab disapa Bang Ucu menolak rencana pemindahan rumah pemotongan hewan di lantai dasar Blok G Pasar Tanah Abang ke daerah pinggiran. Alasannya banyak keponakan, cucu, dan saudara Bang Ucu yang menjadi jagal kambing di sana. 
"Kalau jagal di pindahin dari Tanah Abang, langkahin dulu mayat gue!" kata dia di Masjid Al-Makmur Tanah Abang saat buka bersama Walikota Jakarta Pusat dan PKL, Senin, 5 Agustus 2013.
Ia menuturkan jagal kambing Tanah Abang sudah ada sejak jaman kemerdekaan. Untuk itu, jagal kambing sudah menjadi ikon atau simbol dari Tanah Abang yang tidak bisa dipisahkan. 
Menurut Bang Ucu, dia bersama para keponakan atau sanak saudara lain yang mengusir preman dari Tanah Abang. "Inget perjuangan saya dong, perjuangan anak cucu saya," dia menuturkan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya berencana memindah rumah pemotongan hewan di Jakarta ke luar kota. Alasannya, agar Ibu Kota bersih dari sampah dan limbah hewan sehingga tidak ada sampah dan bau sampah di Jakarta.
LINDA TRIANITA - cec

Sumber : TEMPO.CO

Senin, 05 Agustus 2013

SALIB YESUS KRISTUS DITEMUKAN ?


CEC : Para arkeologi melakukan penggalian di sebuah reruntuhan gereja di dekat Laut Hitam dan diduga merupakan bagian dari salib Yesus Kristus. Demikian dilansir Upi.com.

Barang peninggalan ini ditemukan di dalam Gereja Balatlar dari Abad ke-7 di Sinop, Turki, di dalam sebuah peti mati dari batu.
"Kami menemukan benda suci di dalam peti jenazah," kata pemimpin penelitian, Professor Gülgün Köroğlu, sembari menambahkan itu merupakan bagian dari sebuah salib.
"Peti mati ini sangat penting bagi kita," kata Köroğlu, yang juga merupakan ahli sejarah seni dan ahli arkeologi di Turkey's Mimar Sinan University of Fine Arts. Proyek ini berhasil menemukan 1.000 tulang belulang dan peti mati dari batu itu sudah dibawa ke laboratorium untuk diselidiki. Penemuan Sinop ini bukan pertama kali klaim mengenai penemuan salib di mana Yesus disalibkan. Ada banyak gereja yang mengklaim menemukan salib Yesus yang asli. Menurut legenda, Santa Helena menemukan salib Yesus di Yerussale, dan kemudian dipamerkan ke seluruh gereka di Yerussalem, Roma, dan Konstitanopel (sekarang Istanbul). cec

Sumber : tribunnews.com

BOM MELEDAK DI VIHARA EKAYANA


CEC : Bom dua kali meledak di Vihara Ekayana, Jalan Mangga II/8 RT 08 RW 08 Kelurahan Duri Kepa, Tanjung Duren Barat, Jakarta Barat. Saat meledak, di vihara sedang ramai beribadah. "Saat bom meledak, di vihara sedang ibadah," petugas Kepolisian Jakarta Barat yang enggan disebut nama saat dihubungi merdeka.com, Minggu (4/8).
Pantauan merdeka.com, vihara dikerumungi orang-orang yang ingin menyaksikan usai ledakan. Polisi sendiri menjaga ketat di lokasi. Bom yang meledak diperkirakan seberat 3 kilogram. Bom itu meledak sekitar pukul 18.50 WIB, Minggu (4/8). "Telah terjadi 2 kali ledakan yang diduga berasal dari bom yang dipasang di tempat terpisah," kata Kapolres Jakarta Barat Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Fadil Imran terpisah.


Sementara itu, pengurus Majelis Buddhayana Indonesia Bidang Ekonomi, Priyandi mengatakan, menurut keterangan beberapa saksi, pelaku telah meletakkan bom di dekat patung Wei Tuo Pu Sa di Vihara Ekayana. Saat itu, tidak ada orang yang curiga jika benda itu adalah sebuah bom. "Keterangan dari saksi, bom dikendalikan menggunakan HP. Umat yang kena saat itu hendak pulang cepat, setelah terjadi ledakan, jemaat yang lain langsung panik, sebelum terjadi ledakan tidak ada ancaman bom" kata Priyandi di Vihara Ekayana Jakarta Barat, Senin (5/8).


Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan banyak serpihan bom. "Pintu masuk ke dalam terjadi ledakan yang isinya HP, serpihan besi, kabel dan baterai persegi," kata Kapolres Jakarta Barat Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Fadil Imran, Jakarta dalam pesan singkatnya, Minggu (4/8).

Bom pertama kali meledak di pintu masuk kebaktian. Bom ditaruh di tas tenteng plastik warna hijau. Kemudian ledakan kedua terjadi di pintu masuk. Bom yang meledak diperkirakan seberat 3 kilogram. Bom itu meledak sekitar pukul 18.50 WIB, Minggu (4/8). - [cec]

JOKOWI : PENDAFTARAN SUDAH DI TUTUP.


CEC : Seiring perbaikan los di blok G Tanah Abang, para pedagang kaki lima (PKL) berlomba mendaftarkan diri untuk mengisinya. Sayangnya, per Sabtu 3 Agustus 2013 kemarin, pendaftaran tersebut ditutup. "Pendaftaran sudah ditutup. Saya sudah sampaikan segera mendaftar, kenapa ndak daftar. Ya, sekarang sudah penuh, mohon maaf," ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Minggu (4/8/2013).
Menurutnya, pekerjaan renovasi los pasar yang sempat tengbengkalai itu sudah mendekati tahap akhir. Selanjutnya pembangunan fisik blok G tersebut akan dikebut. "Catnya hampir selesai, pintu-pintu udah dicat. Tangga dan pintu besarnya nanti. Selesai itu, sudah," kata mantan walikota Solo itu.

Berdasarkan data Kepala Blok G Tanah Abang, diketahui jika jumlah los di blok G sebanyak 1067 los. Hanya saja ada 99 los yang tidak diperdagangkan karena belum layak pakai. Saat ini, yang dalam kondisi baik sebanyak 968 los dan sudah 961 PKL yang menfaftar u/mengisi los tersebut. Sisanya diisi oleh 7 PKL yang sebelumnya telah mendaftar lebih dulu di Suku Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta Pusat. (cec)

Sumber: detikcom

ORMAS PPM BANTAH JADI BEKING PKL


CEC : Ketua Ormas Pemuda Panca Marga (PPM) Jakarta, Saharudin Asyrad membantah PPM membekingi keberadaan PKL di Pasar Tanah Abang. Pihaknya juga membantah jika salah satu preman yang tertangkap dalam razia Polda Metro Jaya merupakan anggotanya. "Kami di PPM tidak pernah terlibat dalam beking-membekingi keberadaan PKL di Pasar Tanah Abang. Apalagi kabar di media yang menyebutkan kalau preman yang di Tanah Abang di antaranya adalah anggota PPM. Itu semuanya tidak benar," jelas Saharudin Asyrad, Jakarta, Minggu (4/8).
Walaupun tidak membekingi PKL-PKL Tanah Abang, Saharudin mengaku jika pihaknya lebih membela Haji Lulung dibanding Ahok. "Jelas kami bela Bang Lulung, karena dia ketua umum kami," tegas Saharudin. "Di lain pihak, kami di PPM menilai pernyataan-pernyataan Ahok di media sudah keterlaluan dan kasar," sambungnya. Menurut Saharudin, wilayah Tanah Abang merupakan daerah pemilihan Haji Lulung saat pemilu 2009 lalu. Dia menegaskan, Haji Lulung sejak awal setuju PKL-PKL di Tanah Abang ditertibkan. Namun, mengingat masih bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, Haji Lulung memberikan kesempatan kepada PKL untuk mengais rezeki. "Setelah Lebaran baru ditertibkan. Di saat Bang Lulung turun ke tengah-tengah PKL, Ahok malah menudingnya kalau ada anggota dewan yang membekingi PKL Tanah Abang. Jelas ini tidak benar. Di sinilah kami mendukung langkah Bang Lulung," tandasnya. [has] - cec

Sumber : merdeka.com