Jumat, 27 April 2012

WAPRES BOEDIONO : DEWAN MASJID PERLU MENGATUR SOAL PENGERAS SUARA "SUARA AZAN YANG TERDENGAR SAYUP - SAYUP LEBIH MERASUK KE SANUBARI"


CEC : VIVAnews – Wakil Presiden RI Boediono meminta Dewan Masjid Indonesia untuk membuat aturan mengenai penggunaan pengeras suara di masjid-masjid. “Dewan Masjid Indonesia dapat mulai membahas tentang pengaturan penggunaan pengeras suara di masjid-masjid,” ujar Boediono dalam sambutan pembukaan Muktamar ke-6 Dewan Masjid Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat 27 April 2012. Boediono menyatakan, masjid sebagai tempat untuk mensyiarkan Islam harus memberi contoh-contoh baik dan memberi citra positif bagi dunia Islam maupun umat Islam Indonesia. Terlebih, Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Kenapa Boediono menyoroti soal pengeras suara di masjid? Ia menjelaskan, ia – seperti semua muslim, sangat memahami azan adalah panggilan suci bagi umat Islam untuk melaksanakan kewajiban sholat. “Namun saya rasa – barangkali juga dirasakan oleh orang lain, suara azan yang terdengar sayup-sayup dari jauh lebih merasuk ke sanubari dibanding suara yang terlalu keras, menyentak, dan terlalu dekat ke telinga,” papar Boediono. Wapres menambahkan, umat Islam juga dianjurkan beribadah dan berdoa dengan kerendahan hati. “Al-Qur’an pun mengajarkan kepada kita untuk merendahkan suara kita sambil merendahkan hati ketika berdoa memohon bimbingan dan petunjuk-Nya,” kata Boediono.

CEGAH RADIKALISME :

Wakil Presiden Boediono berpesan agar masjid dijaga agar jangan sampai jatuh ke tangan mereka yang menyebarkan gagasan tidak Islami seperti radikalisme, fanatisme, sektarian, permusuhan terhadap agama serta kepercayaan orang lain, dan anjuran provokatif yang bisa berujung pada kekerasan dan terorisme. “Islam adalah agama yang sangat toleran. Islam mengajarkan kepada kita bahwa jalan terbaik adalah jalan tengah,” kata Boediono. Oleh karena itu ia berharap Dewan Masjid Indonesia senantiasa memberdayakan masjid untuk mengedukasi umat islam melalui dakwah dalam rangka meningkatkan karakter dan moral umat muslim. Ia juga mendorong Dewan Masjid Indonesia untuk memanfaatkan masjid tidak hanya sebagai sarana ibadah, namun juga sebagai sarana menumbuhkembangkan minat, bakat, dan keterampilan generasi muda melalui pelatihan kepemimpinan, manajemen. dan keterampilan. “Diperkirakan jumlah masjid dan mushola di seluruh Indonesia saat ini hampir mencapai 1 juta masjid. Tak pelak lagi masjid mempunyai peran dalam membangun karakter bangsa,” kata Boediono.Ia mengingatkan, masjid merupakan institusi sentral dalam peradaban Islam dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah umat Islam. “Dari masjid lah, tumbuh dan berkembang khazanah pemikiran dan keilmuan, serta strategi pemberdayaan dan penguatan kapasitas umat Islam,” ujar Boediono. (cy)

PENGELOLA GALIAN TANAH LIAR ALIAS TIDAK BERIJIN DI KOTA KEMBANG DEPOK, MENJEBOL TEMBOK PEMKOT DEPOK UNTUK PINTU KELUAR-MASUK TANPA PERMISI.

CEC DEPOK : Radar Online - Akibat dijebolnya pagar perkantoran pemerintah organisasi perangkat daerah (OPD) di jalan Boulevard, Grand Depok City (GDC) Depok, untuk aktivitas galian tanah liar. Pemerintahan Kota (Pemkot) Depok seperti telah 'dikangkangi' bahkan tidak punya nyali. ''Sebab pagar itu merupakan aset Pemkot Depok. Bahkan pagar itu dibongkar tanpa seijin, kata Kasie Aset Pemkot Depok, Fadli kepada wartawan Kamis (26/4/2012) dikantornya.
Fadli mengungkapkan, aktivitas galian tanah liar itu berada di luar kompleks perkantoran pemerintah. ''Mereka menjebol pagar untuk pintu keluar masuk galian tanah. Selain menjebol pagar, aktivitas mereka juga merusak jalan di kompleks perkantoran, menimbulkan debu dan bising sehingga cukup menganggu aktivitas masyarakat dan para pegawai pemerintah,'' ungkapnya.
Pihaknya telah mendapat banyak laporan dan protes dari masyarakat dan pimpinan kantor pemerintahan. ''Kami telah mendapat banyak laporan dan protes, untuk itu kami sudah cek lapangan dan menemukan fakta adanya aktivitas galian tanah liar yang menjebol pagar kantor pemerintah dan melalui jalur komplek perkantoran pemerintah,'' ujar Fadli.
Fadli menegaskan, pihaknya telah membuat surat rekomendasi ke Satpol PP untuk segera ditindak dan melakukan penyegelan terhadap aktivitas galian tanah liar tersebut. ''Kami juga akan meminta ganti rugi untuk pembagunan kembali pagar tersebut ke pelaksana galian tanah liar atau menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke kepolisian atas perusakan pagar yang merupakan aset negara,'' tegasnya.

Sementara anggota DPRD Kota Depok dari Komisi A, Jeanne Noveline Tedja, sangat menyayangkan, terhadap Pemkot terutama, Satpol PP sebagai aparat pengawas dan penegak peraturan daerah (Perda) seprti 'macan ompong. “Bahkan hingga saat ini belum melakukan tindakan peneguran apalagi penyegelan. ''Semestinya Satpol PP sudah dapat bertindak saat awal dimulainya galian tanah liar tersebut dan mencegah terjadinya pembogkaran pagar tersebut, bulan justru membiarkannya, seharusnya pihak Satpol PP bertindak tegas, jika aktivitas galian tanah liar itu tidak ada ijinnya. ''Jangan takut dengan pelaksana galian liar tersebut,'' tandas Jeanne.

Sedangkan ditempat terpisah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Gandara Budiana menerangkan, pihaknya segera menindak lanjuti laporan masyarakat dan segera melakukan penyegelan. ''Kita akan segera cek ke lapangan. Dipastikan galian tanah liar itu tidak ada ijinnya,'' terangnya.
Gandara membenarkan, bahwa diwilayah kompleks tersebut terdapat gedung dan kantor DPRD Kota Depok, kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok, kantor Badan Pertanahan (BPN), kantor Pengadilan Agama, kantor Arsip, kantor Imigrasi, kantor Pengadilan Negeri Depok dan kantor Kejaksaan Negeri Depok,” kilahnya.
Gandara menegaskan, pihak pengelola galian tanah liar itu akan ditindak sesuai aturan. ''Kita akan minta untuk diperbaiki kembali pagar tersebut. Apabila tidak diperbaiki, kita akan tempuh jalur hukum, karena itu sudah masuk kategori pengrusakkan aset negara,'' tandasnya. (Maulana Said/Cy)

Kamis, 26 April 2012

CITRA FAJARWATI SETUJU DI KANTOR IMIGRASI DEPOK ADA CALO BERIJIN.

CEC DEPOK : Terkait maraknya Percaloan Mengurus Pasport di Kantor Imigrasi Kota Depok, Citra Fajarwati mengatakan ; "Emangnya kenapa? Ada yg merasa terbantu dengan adanya calo karena banyak yang dari mereka rata - rata pekerja kantoran minta di urusin pembuatan paspornya, urus paspor kan harus bolak balik dan antri panjang. Calonya juga punya ijin!", ujar Citra Fajarwati. (cy)

KUNJUNGAN DPR RI KE JERMAN MENDAPAT TAMPARAN


CEC : VIVAnews - Kunjungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Komisi I ke Jerman mendapat 'tamparan'. Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman, bersama dengan PPI Berlin, dan Nahdatul Ulama Cabang Istimewa Jerman, memprotes kedatangan Komisi I DPR RI di negeri itu. Aksi protes ini disampaikan para mahasiswa dan mahasiswi yang hadir di acara tatap muka dengan para wakil rakyat. Penyampaian disampaikan secara lugas, tegas dan 'menohok'. Seperti diungkapkan salah satu mahasiswa, berkaca dari pengalaman, kunjungan kerja anggota dewan ke Jerman hanya menghambur-hamburkan uang. Sebab kunjungan kerja selalu menyertai anggota keluarga. "Semoga keikutsertaan keluarga kali ini tidak menggunakan anggaran negara, uang negara sepersen pun," katanya. 
Keikutsertaan anggota keluarga dinilai tidak efektif dan tidak ada urgensi dengan tugas anggota dewan. "Seperti orang kampung." 
Seperti diketahui, pada pertengahan April tahun ini, Komisi I DPR melakukan kunjungan kerja ke 4 negara. Komisi I akan melawat ke Jerman, Ceko, Polandia dan Afrika Selatan. Selain itu, Komisi VIII DPR RI juga akan melakukan kunjungan ke luar negeri, yakni ke Dermark dan Norwegia. Kunjungan itu akan digelar pada 27-29 April 2011. Selama kunjungan itu, Komisi VIII akan dibagi menjadi dua kelompok. Kunjungan ini bertujuan mencari masukan guna menyusun Rancangan Undang-undang (RUU) Kesetaraan Gender. (cy)

SPBU PALMERAH JAKARTA SELATAN MELEDAK


CEC : VIVAnews - Terjadi ledakan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Jalan Palmerah Barat, Kemandoran Dua, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis 26 April 2012. Dua pekerja yang sedang melakukan renovasi terkena semburan api, satu tewas, dan satu pekerja kritis. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIB.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan, menjelaskan awalnya Saimin dan Deden Suherman sedang membersihkan tangki penampungan pertamax. Merasa yakin di dalam tangki tidak ada sisa pertamax, kedua pekerja itu langsung mengelas. Seketika api menyembur ke atas, dan terjadilah ledakan. Saimin langsung terlempar setinggi lima meter. "Badannya hancur," kata Hermawan di lokasi kejadian. Jenazah Saimin langsung dibawa ke RSCM. Begitu juga Deden Suherman yang saat ini masih menjalani perawatan intensif. Saksi mata Eko Suryanto, warga Palmerah, menambahkan sebelum kejadian, dia bersama rekannya sedang santap siang di dekat lokasi. Tiba-tiba dia mendengar bunyi ledakan yang diikuti semburan api. "Setelah itu saya melihat orang terpental dan badannya pecah-pecah. Teman-teman yang sedang makan langsung muntah. Mayatnya nyangkut di pohon, langsung jatuh," ucapnya.
Kejadian itu juga membuat arus lalu lintas di Jalan Palmerah Barat macet total. Banyak pengendara yang melambatkan kendaraannya untuk melihat. Sementara lokasi sudah diberi garis polisi. (cy)

BUKAN SAYA YANG DI VIDEO PORNO TERSEBUT, KATA ARIA BIMA.

CEC : VIVAnews – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima memberikan klarifikasi resmi atas pemberitaan media tertentu yang menuding dia sebagai sosok pria dalam sebuah video adegan seks yang dimuat di situs kilitikik.net dan selanjutnya diunggah kembali dalam situs indonesiarayanews.com. “Aria Bima tidak terkait dengan gambar atau video itu. Ini menghancurkan dan memperburuk persepsi publik terhadap diri saya, partai, dan keluarga,” kata Aria Bima dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 25 April 2012. “Saya tegaskan, gambar itu selain tidak menunjukkan bentuk fisik saya, saya juga tidak melakukan aktivitas tersebut,” ujar politisi PDIP itu. Dia pun mengecam isi berita di media tertentu yang sedemikian rupa telah menyudutkan dirinya, di mana dia dituding sampai memiliki satu anak dari hubungannya itu. “Saya tegaskan hubungan saya dengan KMN adalah hubungan perkawanan dan hubungan dalam urusan kinerja di lingkungan DPR dan fraksi. Tidak ada hubungan yang sifatnya pribadi, apalagi dikatakan sampai punya satu anak,” Aria Bima menegaskan. “Ini adalah pembunuhan karakter, apalagi dikatakan kami membeli satu apartemen,” tutur Aria Bima yang berniat menuntut sejumlah media terkait soal pemberitaan yang menurut dia tidak benar dan melanggar kode etik jurnalistik. (cy)

PENYIDIK POLDA METRO JAYA : SEHARUSNYA VIDEO MESUM MIRIP ANGGOTA DPR DARI FRAKSI PDIP, ARIA BIMA, TERSEBUT TIDAK BEREDAR DITENGAH MASYARAKAT


CEC : VIVAnews - Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya kini tengah menyelidiki penyebar dan pengunduh video porno yang mirip dengan anggota DPR RI. Hal itu dilakukan meski sampai saat ini belum ada orang yang melaporkannya ke kepolisian.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihaknya baru melakukan penyelidikan tahap awal. Penyidik juga akan pro-aktif menelusuri peredaran video asusila mirip anggota perwakilan rakyat tersebut. "Seharusnya rekaman video asusila tidak beredar di tengah masyarakat. Saat ini kami belum menerima laporan dari pihak yang dirugikan maupun masyarakat umum. Belum ada saksi yang diperiksa, karena masih tahap awal," ujar Rikwanto, Kamis 26 April 2012. Dikatakan Rikwanto, selain menyelidiki pengunduh video tersebut, polisi juga akan mendalami siapa pelaku yang terlibat dalam adegan video hubungan intim tersebut. "Terkait dengan penyebaran pornografi kami juga ikut menyelidiki, jadi itu seharusnya sesuatu yang tidak pantas disebarkan kepada masyarakat meskipun itu melalui media online," kata Rikwanto. Jika nanti terbukti terlibat peredaran video seksual, pelaku dapat dijerat Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman penjara maksimal 12 tahun, Pasal 282 tentang Kesusilaan dan Pasal 27 ayat (1), UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik", ujarnya. (cy)

Senin, 23 April 2012

DPRD KOTA DEPOK MELANGGAR PP NO. 3 TAHUN 2007 PASAL 23 AYAT 2. "Pembahasan LKPJ oleh DPRD harus sesuai TATIB DPRD, bukan memanggil pejabat"


CEC DEPOK : Tardip Panggabean - Pembahasan Akhir DPRD Kota Depok Di Puncak, Pansus LKPJ Walikota Depok Memanggil Kalangan Pejabat OPD. Dalam Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Walikota Depok Tahun 2011 di Puncak Bogor, hal itu sesuai dengan UU 32/2004 Pasal 42 ayat (1) huruf h, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok telah membentuk Panitia Khusus (Pansus) dengan Ketua terpilih Ir. Edi Sitorus dari Fraksi Partai Demokrat, dan saat ini pansus sedang mengadakan rapat pembahasan akhir LKPJ di kawasan Puncak Bogor dari Tanggal 22 – 25 April 2012. 

Berdasarkan sumber keterangan kader PDIP Kota Depok mengatakan. bahwa hari Senin (23/4) pihak DPRD Kota Depok ada agenda untuk memanggil semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Depok. Menurut kader PDIP Kota Depok tersebut , hal ini jelas telah melanggar PP Nomor 3 tahun 2007 pasal 23 ayat 2 yang menyebutkan LKPJ dibahas oleh DPRD secara internal sesuai dengan tata tertib DPRD, bukan untuk memanggil kalangan pejabat dari Pemkot Depok. Ada apa dengan pemanggilan ? Apakah DPRD mau delapan enam (86) atau untuk bargaining harga ?

Dikatakan sumber tersebut, entah alasan apa Pansus LKPJ memanggil semua pejabat OPD, sehingga rapat pembahasan tidak lagi internal dan dimana-mana rapat DPRD dengan birokrat rawan suap apalagi Pansus LKPJ dapat dipastikan mempunyai data penting tentang pengelolaan keuangan di setiap OPD sehingga patut dicurigai pertemuan hari ini sarat dengan korupsi dan kasus Kota Semarang dan Kepulauan Riau bisa terjadi di Depok. Hal itu sudah terbukti dengan adanya hasil survey daripada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (tardip/cakrawala)

PROGRAM ONE DAY NO RICE DI KOTA DEPOK GAGAL TOTAL "Terkesan dipaksakan karena ambisi Walikota Depok, Nur Mahmudi Isma'il untuk mengalihkan KOTA TERKORUP"


CEC DEPOK : Meski mendapat rekor MURI, Program One Day No Rice terkesan dipaksakan oleh Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail. Beberapa siswa yang mengikuti acara tersebut terlihat pingsan, karena kelelahan mengikuti kegiatan tersebut. Sebagian warga Depok menilai, program One Day No Rice, tak lain adalah ambisi Nur Mahmudi Ismail untuk membukti dirinya mampu mencetak rekor dunia "Makan Makanan Lokal Non-Beras dengan Peserta Terbanyak". Boleh dibilang, rekor MURI itu gagal. Buktinya, ketika ditanya kepada pelajar yang mengikuti acara tersebut, sebelum datang ke acara ini kalian sudah sarapan di rumah? “Sudah!’ katanya. Memang sarapan apa? “ Sarapan Nasi Uduk,” kata siswa SD itu. Sedangkan yang lain menjawab, “Sarapan Lontong Sayur.” Rupanya pelajar SD itu tidak sadar, bahwa Lontong sayur dan nasi uduk adalah bagian dari nasi.

Deputi Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) Damian Awan Rahargo mengatakan, acara ini adalah yang pertama di dunia. "Saya yakin ini belum dilakukan oleh negara mana pun di dunia," katanya saat membacakan rekor untuk acara tersebut. 

Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang datang dari berbagai wilayah Kota Depok tadi pagi membawa bekal singkong, ubi, dan kentang bersama kawan-kawannya untuk disantap. Semoga saja, ini bukan ajang serimonial semata, hanya karena ambisi Nur Mahmudi untuk mendapat rekor MURI "Makan Makanan Lokal Non-Beras dengan Peserta Terbanyak", ujarnya. (cy)

One Day No Rice ? NO..!! - One Day No Coruption ? YES..!! "warga masyarakat Kota Depok ternyata tidak mendukung One Day No Rice, tetapi warga masyarakat Kota Depok sangat mendukung One Day No Coruption"


CEC DEPOK : Radar Online - Pemecahan rekor MURI untuk program One Day No Rice yang digelar di lapangan tembak Kartika Kostrad, Cilodong, Depok, terkesan dipaksakan. Pasalnya banyak anak –anak Sekolah Dasar yang mengikuti kegiatan itu pingsan. Beberapa warga mengaku menyesalkan atas kesan yang dipaksakan karena ambisi walikota Depok semata. Acara pemecahan rekor Muri itu tak lain adalah ambisi Nur Mahmudi Ismail untuk membukti dirinya mampu mencetak rekor dunia. “Buktinya, para siswa yang ikut serta dalam kegiatan untuk memecahkan rekor dunia dengan peserta terbanyak yang melakukan aksi makanan lokal non beras tersebut justru banyak yang pingsan akibat telat makan dan kelelahan,” kata Hamidah warga Cilodong kepada Radar Online Minggu (22/4/2012).
Pernyataan Hamidah diamini salah seorang Ibu rumah tangga Fitri (34) warga Kali Baru , bahwa program ODNR yang beberapa bulan ini telah di besar-besarkan Pemkot Depok juga bisa dibilang gagal untuk dipahami dan diterapkan di masyarakat. Karena para peserta rekor Muri yang mengaku bahwa sebelum mengikuti acara, mereka sudah menyantap makanan yang berbahan baku dari beras di rumah masing-masing. “Jadi percuma saja program itu diluncurkan, kalau masyarakat juga berbohong, karena sebelumnya sudah makan nasi,” katanya.
Seperti ED, murid di salah satu SD di Cilodong mengaku sebelum datang ke acara tersebut, sudah sarapan nasi uduk yang dibelikan oleh orang tuanya. Begitu juga dengan LS, siswa SD dikawasan Sukma Jaya, mengaku sarapan lontong sayur sebelum berangkat ke lokasi kegiatan ini. Fitri menambahkan, dari pengakuan para siswa tersebut, jelas terlihat bahwa program ODNR di Kota Depok hanya berlaku di tingkat elit saja, sedangkan ditingkat masyarakat bawah, program atau pun gerakan yang di besar-besarkan Pemerintah itu tidak berjalan sebagaimana diharapkan,” ujarnya. Fitri menegaskan tidak perduli dengan program ODNR yang digalakkan Pemkot Depok. “ Kalau memang Walikota gak mau makan nasi, ya udah. Jangan suruh saya untuk ikut-ikutan gak makan nasi dong. Tapi kalo saya diajak untuk dukung program satu hari tanpa korupsi, pasti saya dukung,” tandasnya.(Maulana Said/Asp.N)

Minggu, 22 April 2012

DEMI REKOR MURI, WALIKOTA DEPOK NUR MAHMUDI ISMA'IL MENGORBANKAN MURID=MURID SEKOLAH DASAR


CEC DEPOK : SUARADEPOK - CILODONG – Meski mendapat rekor MURI, Program One Day No Rice (ODNR) atau satu hari tanpa nasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, di lapangan tembak Kartika Kostrad, Cilodong, Depok, Minggu (22/4) terkesan dipaksakan. Para siswa yang dilibatkan dalam kegiatan untuk memecahkan rekor dunia dengan peserta terbanyak yang melakukan aksi makan makanan lokal non beras tersebut justru banyak yang pingsan akibat kelelahan.Tak hanya itu. Warga yang menyaksikan acara pemecahan rekor Muri itu juga banyak yang menilai bahwa program One Day No Rice khususnya di Kota Depok tak lain adalah ambisi Nur Mahmudi Ismail untuk membukti dirinya mampu mencetak rekor dunia. Program ODNR yang beberapa bulan ini telah di gadang-gadang Pemkot Depok juga bisa dibilang gagal untuk dipahami dan diterapkan di masyarakat. Salah satu contoh nyata didapatkan langsung dari pernyataan masyarakat dan para peserta rekor Muri yang mengaku bahwa sebelum mengikuti acara, mereka sudah menyantap makanan yang berbahan baku dari beras di rumah masing-masing. Siti misalnya. Warga Cilodong yang ditemui di lokasi kegitan mengaku tidak perduli dengan program ODNR yang digalakkan Pemkot Depok.“Kalau memang pak Wali gak mau makan nasi, ya udah. Jangan suruh saya untuk ikut-ikutan gak makan nasi dong. Tapi kalo saya diajak untuk dukung program satu hari tanpa korupsi, pasti saya dukung”, ujar Siti setengah menyindir, Minggu (22/4). Terpisah, AS, murid di salah satu SD di Sukmajaya mengaku bahwa sebelum datang ke acara, ia sudah sarapan nasi uduk yang dibelikan oleh orang tuanya. Senada dengan itu. BT, siswa SD dikawasan Cilodong juga mengaku sarapan lontong sayur sebelum berangkat ke lokasi kegiatan. Dari pengakuan masyarakat dan para siswa seperti tersebut diatas, jelas terlihat bahwa program ODNR di Kota Depok hanya menggaung di tingkat elit saja. Sementara ditingkat masyarakat, program atau pun gerakan yang digadang-gadang Pemerintah itu tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Sementara itu, Deputi Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Damian Awan Raharjo mengatakan bahwa acara tersebut merupakan yang pertama di dunia. “Saya yakin ini belum dilakukan oleh negara mana pun di dunia,” katanya saat membacakan rekor untuk acara tersebut. Berdasarkan pertimbangan superlatif, yakni jumlah untuk jenis makanan pengganti, maka MURI menganugerahkan program satu hari tanpa nasi tersebut untuk rekor dunia Damian mengatakan rekor yang sama pernah diraih oleh daerah Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah, dengan acara makan singkong terbanyak. Saat itu, lebih dari 10 ribu orang makan makanan dari singkong dan tercatat sebagai rekor MURI 2010. “Sekarang mereka sudah ditumbangkan oleh Kota Depok,” katanya. 
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan acara yang melibatkan hampir seribu guru ini dalam upaya mensosialisasikan program tersebut di dunia pendidikan. Nur juga berterima kasih kepada MURI yang telah menganugerahkan rekor dunia kepada Kota Depok. “Mudah-mudahan, dengan rekor ini, akan memotivasi tercapainya program kami”, katanya. (fer)

APAKAH 20 KEPALA KELUARGA YANG MENYETUJUI PEMBANGUNAN GEREJA HKBP FILA DELFIA BELUM MEMENUHI PERSYARATAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI BEKASI..? "petugas Sat Pol PP Kab. Bekasi terpaksa membubarkan massa dengan peluru gas"


CEC DEPOK : VIVAnews - Petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi Jawa Barat membubarkan ratusan warga Jejalen Tambun Utara yang memaksa masuk ke dalam halaman gereja HKBP Fila Delfia. Aksi pembubaran ini sempat diwarnai dengan satu letusan peluru jenis Softgun (proyektil gas) dari salah satu petugas Satpol PP. Semula, suasana masih dalam kondisi tenang. Beberapa aparat mulai dari Satpol PP, Koramil, Polsek setempat, maupun petugas dari Polresta Bekasi, terlihat berjaga-jaga mengamankan massa dan jemaat HKBP Fila Delfia. Antara ratusan warga Jejalen hanya berjarak kurang lebih 500 meter dengan jemaat HKBP yang sedang melakukan ibadah di halaman gereja. Gereja tersebut sudah dalam kondisi tersegel oleh pemerintah daerah setempat. Suasana mulai terlihat tegang saat warga Jejalen berduyun-duyun menuju lokasi gereja untuk membubarkan paksa jemaat tersebut. Sebelumnya, warga berkumpul di jalan raya Jejalen (tidak jauh) dari lokasi, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu 22 April 2012. Ketika jemaat gereja HKBP Fila Delfia selesai menunaikan ibadah, warga kemudian mendesak masuk ke dalam gereja yang telah dijaga ketat oleh aparat gabungan. Namun, usaha menerobos barisan petugas tidak berhasil. Di tengah-tegang suasana yang semakin tegang itu, tiba-tiba salah satu dari pejabat eselon III, Kasie Penindakan Perda Satpol PP Kabupaten Bekasi Agus Riswanto mengeluarkan satu peluru jenis senjata Softgun ke udara karena warga terus mendesak masuk sehingga suasana sudah semakin tidak kondusif. Suara takbir terdengar dari salah satu warga Jejalen. Saat itu juga, suasana menjadi tenang, massa terdiam mendengar suara letusan tersebut. Aksi massa mulai meredam setelah dilakukannya negosiasi antara aparat keamanan dan pemerintah daerah yang diwakili oleh Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) Kabupaten Bekasi. Alhasil, sekitar pukul 11.25 menit, massa membubarkan diri setelah menghasilkan kesepakatan diantaranya, akan dilakukannya mediasi, Rabu 25 April 2012 mendatang, di Kantor Pemerintahan Daerah Kabupaten Bekasi.

FKUB LAKUKAN MEDIASI :
"Kami akan memfasilitasi warga Jejalen dengan jemaat HKBP Fila Delfia melalui mediasi," kata Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bekasi, Sudarno Soemodimedjo. Lebih lanjut Sudarno mengatakan, pihaknya belum bisa merekomendasikan terkait Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gereja HKBP Fila Delfia. Karena, persyaratan itu harus pula disetujui oleh 60 warga dan 90 kelompok jemaat. "Jadi, kami belum memenuhi IMB tersebut," katanya. Saat ini, warga yang menyetujui pembangunan gereja sebanyak 20 kepala keluarga.
Dalam peristiwa itu, Kasie Penindakan Perda Satpol PP Kabupaten Bekasi Agus Riswanto belum bisa dimintai keterangannya atas penembakan di udara. (cy)