Minggu, 22 April 2012

DEMI REKOR MURI, WALIKOTA DEPOK NUR MAHMUDI ISMA'IL MENGORBANKAN MURID=MURID SEKOLAH DASAR


CEC DEPOK : SUARADEPOK - CILODONG – Meski mendapat rekor MURI, Program One Day No Rice (ODNR) atau satu hari tanpa nasi yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, di lapangan tembak Kartika Kostrad, Cilodong, Depok, Minggu (22/4) terkesan dipaksakan. Para siswa yang dilibatkan dalam kegiatan untuk memecahkan rekor dunia dengan peserta terbanyak yang melakukan aksi makan makanan lokal non beras tersebut justru banyak yang pingsan akibat kelelahan.Tak hanya itu. Warga yang menyaksikan acara pemecahan rekor Muri itu juga banyak yang menilai bahwa program One Day No Rice khususnya di Kota Depok tak lain adalah ambisi Nur Mahmudi Ismail untuk membukti dirinya mampu mencetak rekor dunia. Program ODNR yang beberapa bulan ini telah di gadang-gadang Pemkot Depok juga bisa dibilang gagal untuk dipahami dan diterapkan di masyarakat. Salah satu contoh nyata didapatkan langsung dari pernyataan masyarakat dan para peserta rekor Muri yang mengaku bahwa sebelum mengikuti acara, mereka sudah menyantap makanan yang berbahan baku dari beras di rumah masing-masing. Siti misalnya. Warga Cilodong yang ditemui di lokasi kegitan mengaku tidak perduli dengan program ODNR yang digalakkan Pemkot Depok.“Kalau memang pak Wali gak mau makan nasi, ya udah. Jangan suruh saya untuk ikut-ikutan gak makan nasi dong. Tapi kalo saya diajak untuk dukung program satu hari tanpa korupsi, pasti saya dukung”, ujar Siti setengah menyindir, Minggu (22/4). Terpisah, AS, murid di salah satu SD di Sukmajaya mengaku bahwa sebelum datang ke acara, ia sudah sarapan nasi uduk yang dibelikan oleh orang tuanya. Senada dengan itu. BT, siswa SD dikawasan Cilodong juga mengaku sarapan lontong sayur sebelum berangkat ke lokasi kegiatan. Dari pengakuan masyarakat dan para siswa seperti tersebut diatas, jelas terlihat bahwa program ODNR di Kota Depok hanya menggaung di tingkat elit saja. Sementara ditingkat masyarakat, program atau pun gerakan yang digadang-gadang Pemerintah itu tidak berjalan sebagaimana diharapkan. Sementara itu, Deputi Manager Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI), Damian Awan Raharjo mengatakan bahwa acara tersebut merupakan yang pertama di dunia. “Saya yakin ini belum dilakukan oleh negara mana pun di dunia,” katanya saat membacakan rekor untuk acara tersebut. Berdasarkan pertimbangan superlatif, yakni jumlah untuk jenis makanan pengganti, maka MURI menganugerahkan program satu hari tanpa nasi tersebut untuk rekor dunia Damian mengatakan rekor yang sama pernah diraih oleh daerah Kabupaten Banggai di Sulawesi Tengah, dengan acara makan singkong terbanyak. Saat itu, lebih dari 10 ribu orang makan makanan dari singkong dan tercatat sebagai rekor MURI 2010. “Sekarang mereka sudah ditumbangkan oleh Kota Depok,” katanya. 
Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail mengatakan acara yang melibatkan hampir seribu guru ini dalam upaya mensosialisasikan program tersebut di dunia pendidikan. Nur juga berterima kasih kepada MURI yang telah menganugerahkan rekor dunia kepada Kota Depok. “Mudah-mudahan, dengan rekor ini, akan memotivasi tercapainya program kami”, katanya. (fer)

Tidak ada komentar: