Minggu, 12 Februari 2017

Insiden Pemukulan Jurnalis Coreng Aksi 112


Jakarta: Aksi 112 yang semula dirancang berjalan damai tercoreng insiden pemukulan sejumlah oknum peserta aksi terhadap wartawan Metro TV yang bertugas meliput di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).
Wartawati senior Desi 'Bo' Fitriani mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul dan dihantam kayu pada bagian kepala di sekitar Masjid Istiqlal yang saat itu dipenuhi lautan massa.
"Saya kena pukul di kepala pakai bambu. Kami juga dilempar pakai gelas air mineral," ujar Desi kepada wartawan.

Pemukulan juga dialami oleh Ucha, kameramen yang menemani Desi bertugas. Oknum massa memukul dengan menggunakan tangan kosong dan menendang kaki Ucha.

Laporan tersebut telah diterima dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian. "Kami terima laporannya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, memberikan konfirmasi.
Desi telah melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Pusat. 
Dalam laporan yang diadukan ke polisi dijelaskan bahwa Desi selaku pihak pelapor dipukul menggunakan bambu/kayu pada bagian kepala dan ditendang oleh oknum massa Aksi 112.
Akibat peristiwa tersebut, Desi mengalami luka memar pada bagian kepala dan sakit di sekujur badan.
Aksi 112 merupakan gerakan yang digagas GNPFMUI dan FUI menjelang masa tenang kampanye Pilkada DKI 2017. Aksi itu merupakan rangkaian terpisah dari Aksi 411 dan 212 yang sempat menyedot massa dalam jumlah masif, akhir tahun lalu.
Dalam aksi kali ini peserta aksi diajak salat tahajud, salat subuh berjamaah, zikir bersama, dan tausyiah. Massa Aksi 112 menyerukan penolakan memilih pemimpin nonmuslim di Pilkada DKI 2017. 

POLDA METRO SELIDIKI PEMUKULAN JURNALIS  DALAM AKSI 112 
 
Kepala Polda Metro Jaya Irjen M Iriawan menyatakan bakal menyelidiki dugaan pemukulan terhadap jurnalis Metro TV, Desi 'Bo' Fitriani saat meliput Aksi 112 di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta.
"Kami dengar ada insiden (pemukulan jurnalis), kami pikir akan selesaikan nanti, kita selidiki. Reserse akan lakukan (penyelidikan) atas dugaan penganiayaan itu," kata Iriawan kepada wartawan di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).
Desi adalah wartawati senior Metro TV. Siang tadi, ia melapor ke Resor Metropolitan Jakarta Pusat atas pemukulan terhadap dirinya saat meliput Aksi 112 di sekitar Masjid Istiqlal. 
Desi mengaku mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul dan dihantam kayu. Akibat peristiwa tersebut, Desi mengalami luka memar pada bagian kepala dan sakit di sekujur badan.
Selain Desi, pemukulan juga dialami oleh Ucha, kameramen yang menemani Desi bertugas. Ucha dipukul oleh oknum yang mengikuti aksi 112. 
Iriawan mengatakan, kasus dugaan pemukulan terhadap Desi dan Ucha akan menjadi bahan evaluasi kepolisian agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari. Ia pun meminta semua elemen untuk menahan diri dan melindungi jurnalis. 
"Kami minta semua elemen menahan diri. Tugas jurnalistik dilindungi karena tujuannya menyiarkan berita-berita yang ada," kata Iriawan. 
Aksi 112 digagas dan digerakkan oleh GNPF MUI dan FUI. Aksi yang digelar sehari menjelang masa tenang kampanye Pilkada DKI Jakarta ini berhasil melibatkan ribuan warga.
Berbeda dengan aksi 411 dan 212, aksi 112 hanya berpusat di Masjid Istiqlal. Massa aksi mengikuti serangkaian acara seperti salat tahajud dan salat subuh berjamaah, hingga tausiyah. 
Aksi 112 masih terkait dengan kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sumber : cnnindonesia.com