Menurut Nurmahmudi, saat mengetahui mobil dinasnya menabrak sepeda motor, rombongan mereka berhenti..., katanya. Padahal, mereka tidak berhenti, terus melaju.., kata sumber.
Ia mengaku sudah memerintahkan staf dan jajarannya untuk mengurusi korban dan sepeda motornya. Menurutnya beberapa personil kepolisian dan dishub sudah turun dan memberikan pertolongan ke korban. "Korban dipinggirkan, begitu juga sepeda motornya. Selanjutnya unit pertolongan Dishub panggil pertolongan dan berikan pelayanan. Sepeda motor dibawa ke bengkel dan selanjutnya tim medis beri pertolongan ke korban untuk mendapatkan perawatan yang tepat pada luka-luka korban," katanya.
Menurut Nurmahmudi yang perlu disadari semua pihak adalah rangkaian kendaraan rombongannya itu dilindungi undang-undang. "Jadi perlu saling menghormati dan bukan untuk arogansi. Jika polisi sudah beri isyaraat maka semua harus beri jalan. Ini adalah rangkaian resmi," katanya.
Nurmahmudi Dikecam Karena Tabrak Lari :
Masyarakat dan LSM Kota Depok Mengecam Kasus Tabrak Lari Pengendara Motor (12/5) yang dilakukan oleh Iring-Iringan Mobil Dinas Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail.
''Semestinya korban langsung ditolong bukan ditinggal begitu saja karena yang menabrak mobil Wali Kota Depok dengan alasan harus terburu-buru menghadiri sebuah acara. Ini tidak memberi contoh yang baik,'' ujar Andre, warga Pancoranmas, Depok, ketika dimintai komentarnya soal Kasus Tabrak Lari Pengendara Motor yang dilakukan oleh iring-iringan mobil dinas Walikota Depok,
Hal senada dikatakan oleh Ketua LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Kota Depok, M Thohir Barabba. Dikatakannya, "Sangat disesalkan sikap Nurmahmudi yang tidak mau turun dari mobilnya tak kala mobil dinas nya menabrak seorang pengendara motor. Kami menuntut moralitas pengelola Kota Depok, Nurmahmudi terkait tidak bertanggungjawab dan memilih 'Lari dan meninggalkan korban yang di Tabrak'', tuntut Thohir Barabba yang juga telah melakukan aksi demonstrasi mendukung keluarga korban yang meminta pertanggung jawaban dari Nurmahmudi.
"Nurmahmudi Dinilai Tak Berperi Kemanusiaan" :
Sementara itu, pihak keluarga Tasma Rosyid (44 tahun), korban Tabrak Lari kendaraan dinas pengelola Kota Depok, Nurmahmudi yang didukung oleh LSM Penjara Depok menggelar aksi demonstrasi di Balaikota Depok, Senin (19/5). Namun disayangkan keluarga korban, aksi demonstarsi itu tidak membuat pengelola Kota Depok itu mau menemui keluarga korban.
Adik korban, Nana mengatakan, aksi unjuk rasa itu dilakukan karena selama seminggu, Nurmahmudi tidak mau bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami kakaknya tersebut. Selain itu juga, tidak mendapatkan kunjungan atau rasa kemanusiaan dari Nurmahmudi.
''Jika memang Nurmahmudi masih memiliki rasa kemanusiaan, seharusnya ia bisa menjenguk kakak saya. Keluarga kami tidak akan mempersalahkan kejadian yang sudah terjadi. Tetapi kalau memang sudah seperti ini, maka terpaksa jalur hukum akan kami tempuh. Walaupun sebenarnya kami hanya minta persoalan tabrak lari ini dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Maka, tidak ada tuntutan lain yang kami ajukan,'' ujar Nana.
Nurmahmudi : "Pengendara Motor yang Bersalah"
Nurmahmudi bersikeras pihaknya tak bersalah atas kasus kecelakaan yang melibatkan mobil dinasnya dan seorang penggendara motor bernama Tasma Rosyid. Nurmahmudi menegaskan, pengendara motor itulah yang salah lantaran melanggar aturan karena memotong jalur rombongan yang saat itu sudah diberi peringatan oleh motor BM Polisi dan mobil pengawal (Patwal). ''Patwal sudah memberikan isyarat sirenenya. Harusnya saat itu dia ngerem, tapi malah melaju. Akhirnya dia menyenggol mobil dinas yang kita pakai,'' jelas Nurmahmudi, Senin (19/5).
Saat itu, lanjut Nurmahmudi, pihaknya bersama rombongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat hendak menuju kawasan Bojongsari untuk melakukan evaluasi. ''Yang jelas posisi dia (Tasma) saat itu harusnya ngerem. Karena kami sudah sesuai aturan,'' ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Nurmahmudi juga membantah jika pihaknya dituding tak mempedulikan korban. Ia mengatakan, saat kejadian ada timnya yang langsung melakukan pertolongan pertama. ''Ada tim yang sudah menangani. Jangan bilang saya arogan, karena memang sudah ada yang diperintahkan untuk menangani kasus itu,'' papar Nurmahmudi yang tak membantah jika dirinya tak turun dari mobil dinasnya. (*)
Sumber : DBS.