Ditulis Oleh redaksi
Rabu, 17 Oktober 2012 22:22
Kejutan baru proyek Hambalang seperti yang dijanjikan Ketua KPK Abraham Samad agaknya tidak akan pernah terjadi. Sama halnya ketika Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang pernah menjanjikan bakal ada menteri aktif menjadi tersangka korupsi. Itu artinya, tidak ada yang baru dalam pengusutan kasus yang menyeret sejumlah elit Demokrat itu.
TERBARU, Menpora Andi Malarangeng juga diisukan tidak masuk dalam daftar auditor BPK dalam LHP yang akan diserahkan ke KPK. Padahal, sebagai penanggungjawab proyek, Andi seharusnya punya tanggungjawab besar pada proyek triliunan itu.
Isu beredar, yang salah satunya dihembuskan pemilik akun twitter @TrioMacan2000, nama Andi akan sengaja dihapuskan BPK. Tujuannya jelas, untuk mengamankan dugaan korupsi yang didalangi keluarga Cikeas. Tudingan @TrioMacan2000 itu juga disertai beberapa keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat dalam proyek Hambalang.
Sebagaimana diungkapkan saksi Dedy (Kabiro) dan Wafid Muharram (mantan Sesmenpora), semua proses pengurusan sertifikat Hambalang turut melibatkan berbagai pihak, yakni BPN, Bupati Bogor, dan anggota DPR. Tentu saja, keterlibatan sejumlah pihak itu juga diketahui dan dilaporkan kepada Andi sebagai penanggungjawab. Bahkan, semua pemenang proyek pengadaan Hambalang ini ditentukan Andi melalui adiknya Choel Mallarangeng bersama orang kepercayaannya Paul Nelwan.
Lenyapnya nama Andi dari laporan BPK, kata @TrioMacan2000, semakin membuktikan Cikeas merasa takut jika rahasia Cikeas akhirnya terbongkar. Lantas, siapakah orang yang selama ini menyembunyikan Andi dari daftar tersangka? @TrioMacan2000 berkicau, anggota BPK Taufikurahman Ruki adalah dalang di balik semua itu.
Ruki yang merupakan Ketua KPK Jilid I ini oleh @TrioMacan2000 telah membuat daftar yang nantinya diserahkan pada lembaga pimpinan Abraham Samad. Salah satu modusnya, Ruki memaksakan auditor BPK untuk memasukkan peran swasta. Cara ini dilakukan untuk mengamankan Andi sebagai pejabat pemerintah, tetapi di sisi lain menjebloskan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
“Jadi, insial AM yg disebut-sebut media bukanlah Andi Malarangeng tapi Agus Martowardoyo. Peran Andi M sudah diamankan Ruki,” kicau @TrioMacan2000, Rabu (17/10).
Barangkali, agar tidak terkesan mengada-ada, @TrioMacan2000 juga menyertakan sejumlah nama yang diduga terlibat dalam proyek Hambalang. Untuk pejabat BPN sendiri, melibatkan Kepala BPN Joyo Winoto dan Kepala BPN Bogor. Sedangkan untuk pengurusan sertifikat Hambalang yang berperan aktif dan terlibat suap menyuap adalah Nazaruddin, Ignatius Mulyono.
Joyo Winoto sebagai ketua BPN diduga terima suap sebesar Rp 10 Milyar dari Nazaruddin. Sedangkan Ignatius Mulyono, yang tercatat sebagai anggota DPR disebut menerima Rp 2 Milyar sebagai calo pengurusan ke BPN. Tak ketinggalan, Bupati Bogor Rahmat Yasin juga diduga terima suap sedikitnya Rp 5 Milyar dalam pengurusan sertifikat Hambalang.
Sementara, di Kementerian Keuangan, pejabat-pejabat yang terlibat antara lain Menkeu Agus Martowardoyo, Wamenkeu Anny Ratnawati, Mulia P Nasution (Sesmenkeu), Dewi Puji Astuti Handayani (Direktur Anggaran II Kemenkeu), Sudarto (Kasubdit II E - Ditjen Anggaran Kemenkeu), Rudi Hermawan (Kasie II E 4 Ditjen anggaran), dan Ahmad Malik (Staf Seksi E4). Supri. (tardip/cy)