Sabtu, 11 Februari 2012

RENUNGAN DAN HARAPAN HARI PERS


CEC DEPOK > Lacoste Lian : "Sebagai warga masyarakat yang mengharap ketenangan, ketenangan berusaha, ketenangan bermasyarakat, adalah dambaan semua lapisan masyarakat. bertambahnya usia, semestinya bertambah pula pemikiran, bertambah pula kesadaran para pemimpin dan yang dipimpinnya. Bagaimana pun saya tidak akan nyenyak tidurnya, jika tetangga saya masih ada yang menangis. Saya tidak akan dapat menikmati santapan saya, jika tetangga saya belum dapat makan. Kita mendambakan keinginanan untuk mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tetapi tidaklah harus kemunafikan yang mesti kita pelihara, bukanlah mesti menutupi borok-borok yang senantiasa dijalankan, sehingga orang yang menutupi hanya sesaat terpuaskan, sementara yang melakukan perbuatan ketidak benaran , larut memperkaya diri, larut berfikir dan menempatkan kroni-kroni (meminjam bahasa politik_, maupun saudara-saudara dekatnya bekerja untuk persekongkolan. Demikian juga pertambahan usia dari Pers Indonesia. Momentum Hari Pers ini sebagai renungan bagi bapak-bapak dan ibu-ibu yang sering menulis atau profesi sebagai wartawan, marilah menatap ke depan agar kelak anak-anak dan generasi kita dapat merasakan kenikmatan walaupun harus kita bayar lewat penderitaan, lewat kesesakan akibat perilaku dari para pemimpin yang tidak benar mengelola. Sebagai renungan, bahwa semua mengetahui bahwa Kota kita Kota Depok tercinta ini adalah hunian paling banyak wartawan. dan bahkan beberapa Pemda di seluruh Indonesia. Wartawan uyang paling banyak berada adalah i Pemda Depok. Tetapi, menjadi sebuah pertanyaan yang sangat menyentuh lubuk hati, sanubari, kenapa koran-koran tersebut tidak ada memuat berita-berita yang menyangkut penyalah gunaan wewenang ? Jika kota kita ini sudah mendapat status predikat Kota Terkotor, Kota Terkorup atau kota apapun yang akan muncul. TETAPI kami tidak juga mau menginginkan para wartawan yang ada di Depok, menambah predikat, KOTA WARTAWAN BODONG, KOTA WARTAWAN BUNGLON, KOTA WARTAWAN PENJILAT, KOTA WARTAWAN PENYEDOT PARA PEJABAT, KOTA WARTAWAN PROPAGANDA, KOTA WARTAWAN PENGEMIS PROYEK.......kami mengharapkan itu tidak akan terjadi , mudah-mudahan keberanian itu muncul dari Kota Depok, mudah-mudahan Wartawan Depok adalah menjai pionir pemberitaan yang sesungguhnya..... akhir kata saya memohon maaf, tidak ada niat untuk menyinggung, tidak ada niat untuk menggurui, tidak ada niat untuk mendikte........ sekali lagi terima kasih, buat bapak-bapak dan ibu-ibu insan Pers..... "Selamat Hari Pers". (cy)

Tidak ada komentar: