Selasa, 13 Agustus 2013

USTADZ SOLMED MEMBANTAH DISEBUT USTADZ MATRE


CEC : Ustadz Sholehuddin Mahmoed (30) alias ustadz Solmed, dikabarkan suka minta bayaran mahal ketika berdakwah, terutama di luar Indonesia. Kabar itu tercium kala Solmed dakwah di Hong Kong, medio Juni 2013. Solmed membantah tegas tudingan miring tersebut. "Setiap dakwah, saya tidak pernah minta bayaran dan tidak pernah dibisniskan," kata Solmed membantah di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (12/8/2013).
Menurut Solmed, dakwahnya di Hong Kong terpaksa ia batalkan, setelah pengunjung (jemaah) dimintai bayaran oleh event organizer setempat. "Saya enggak mau, justru saya yang protes," ujar Solmed menjelaskan alasan pembatalan dakwahnya.
Di depan event organizer, Solmed sempat 'mengancam', jika tetap minta bayaran dari jemaah, ia tidak bersedia datang dan berdakwah di Hong Kong. "Saya dakwah ikhlas, tapi di lokasi, jemaah disuruh bayar," ujar Solmed.
Kasus ustadz Solmed yang dianggap 'ustadz matre', tercium setelah media lokal setempat memberitakannya dengan judul 'Tarif Ustad Dipasang, EO Hongkong Meradang' pada 23 Juni 2013. Ketika itu, Solmed dijadwalkan berdakwah di Lapangan Victoria. Diceritakan dalam media lokal itu, sekelompok jemaah yang menamakan diri 'Thariqul Jannah' mengaku kecewa saat Solmed secara mendadak menaikkan honor tampil sepihak.
Sementara itu, Lifah Khalifah, selaku Ketua Thariqul Jannah, mengaku kecewa. Lifah bahkan menyebutkan Solmed sebagai ustadz matre. Menurut Lifah, kesepakatan semula telah disetujui pihaknya dengan Solmed. Lewat telepon dan SMS, sang ustadz muda menyetujui honor sebesar Rp 6 juta. Selain honor tampil, Solmed juga setuju menerima tiket Jakarta-Hongkong PP untuk kelas ekonomi, penginapan dan konsumsi, serta tambahan dana transportasi lokal. Namun, melalui manajernya, Rijal, Ustaz Solmed minta tambahan honor. Dari Rp 6 juta, Solmed meminta tambahan honor hingga Rp 10 juta, serta tiket pesawat Jakarta-Hongkong PP untuk dua orang dan satu kamar di hotel berbintang. Solmed tidak mau tinggal di penginapan 'ecek-ecek' yang disediakan TKI. (*) - cec

Sumber : TRIBUNNEWS.COM

Tidak ada komentar: