![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb-w4tJwivOhoFf1WkunW_GgzmTCx-fc6UywAI_9BIr_Of-1658TbhcJGk4W_-x87ePIaFot5DcdtYJ5xEFY6emDUGYSjeUopC55qR12LY3vfk2Eg_HBAXZPTPz-6RrZIB4WA0nSs-YKa_/s1600/Kali+Laya+Jebol.jpg)
"Soalnya, kata Sadiono melanjutkan ; Di bawah tanggul itu sudah dibangun perumahan yang seharusnya lahan tersebut adalah daerah resapan air. Parahnya lagi, perumahan yang ada di bawahnya tidak merespon kami juga untuk memperkuat tanggul dan membuat saluran air yang maksimal. Kami sudah lama mengadukan hal ini ke Pemkot tapi tak pernah ada jawaban," kata Sadiono kepada VIVAnews, Senin 13 Januari 2014.
Nurmahmudi pun cuma mampu menyangkal bahwa Pemkot Depok baru beraksi setelah adanya musibah. "Apa itu artinya harus menunggu adanya musibah dulu? Bukan begitu, karena aturannya seperti itu, Bantuan Tanggap Bencana ini memang aturannya seperti itu. Tidak bisa sembarang dikeluarkan, itu yang menjadi dilema buat kita. Dan akhirnya kami sering dibilang tidak respon," kata Nurmahmudi.
Lebih lanjut Nurmahmudi mengatakan, pihaknya saat ini telah menyiapkan anggaran terkait jebolnya tanggul tersebut. Berbagai bantuan pun telah disalurkan untuk menangani musibah ini, katanya.
Akibat jebolnya Tanggul Kali Laya pada Minggu 12 Januari 2014 di kawasan Cimanggis, ratusan rumah di Depok, Jawa Barat, terendam banjir . Ratusan rumah yang terendam ialah Perumahan Bukit Cengkeh, Cimanggis Country dan Taman Duta. Tanggul tersebut jebol dengan panjang lebih dari 10 meter. (eh) - cec.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar