CEC.com : RadarOnline, Depok - Akibat masih banyaknya titik tumpukan sampah yang tidak diangkut petugas kebersihan DKP. Puluhan masa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cinta Depok Bersih (GMCDB), mendatangi kantor Wali Kota Depok. Sebab kesal melihat kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) yang tidak becus menangani masalah sampah. Maka halaman Pemkot dilempari tumpukan sampah berbau busuk oleh puluhan demonstran.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya mencatat ada beberapa titik tumpukan sampah yang belum juga diangkat petugas. Bahkan, sampah-sampah tersebut sudah mengeluarkan bau tak sedap, dan dipenuhi belatung. Seprti diwilayah perempatan parung bingung, sebelah Mall Cimanggis, sebelah kanan kantor Dinas Pendidikan, di bawah fly over Arif Rahman Hakim.
Dia menambahkan, selama ini Pemkot Depok hanya melarang orang buang sampah di kali, tapi mereka tidak memberikan solusi. Dia menuntut agar Pemkot Depok mau menyediakan tempat penampungan sampah di berbagai tempat. Selain itu, ia mendesak Pemkot Depok untuk melakukan pelatihan pada masyarakat secara umum dalam pengolahan sampah.
"Kita mendesak agar pemerintah transparan. Produksi sampah kurang lebih 4250 M3 perhari. Sedangkan, yang terangkut hanya 63 persen dan sisanya dibiarkan saja di penimbunan di berbagai wilayah," ujar Diddy.
Diddy menegaskan, ketidak becusan DKP dalam mengatasi sampah dapat dijadikan indikasi korupsi. Sebab, penyediaan anggaran untuk mengatasi masalah sampah mencapai miliaran rupiah. Hal itu belum termasuk pembelian mesin Unit Pengolahan Sampah (UPS) dan pembuatan hanggar UPS yang mangkrek.
"Predikat sebagai kota terkotor memang layak disandangkan di Kota Depok. Hal itu tercermin dari kinerja DKP," tandasnya.
Sementara ditempat terpisa, Rahmat Hidayat, selaku Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan DKP mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada kelompok Masyarakat Cinta Depok Bersih yang mau memberi masukan dan kritikan ke DKP.
"Saya anggap apa yang mereka lakukan merupakan kritikan cerdas. Apalagi mereka memberi informasi titik-titik sampah yang belum terangkut," ujarnya.
Diutarakannya, pihaknya selama ini telah bekerja maksimal. Mengeluarkan segala sumber daya yang tersedia di DKP. Namun, jika mereka menganggap kinerja DKP masih banyak kekurangan, pihaknya akan segera memperbaiki.
"Kami selalu bersedia menerima kritikan dan masukan," tutur Rahmat.
Sedangkan masalah penumpukan sampah, kata dia, terjadi hanya saat libur tahun baru. Itu pun sudah diatasi petugas lapangan. Namun, saya kecewa kalau sampai melempar kantor balai kota dengan sampah. Kan masih banyak cara lain.
Pihaknya selalu siap melakukan dialog dan medengarkan masukan dari teman-teman. Sedangkan masalah penumpukan sampah, itukan terjadi hanya saat libur tahun baru. Tapi pihaknya sudah diatasi petugas lapangan," imbuhnya. (Maulana Said) - [cy]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar