Ahok : PT. JIExpo tidak fair dan kurang ajar.
"Iya memang isu ini selalu muncul, ada desakan dari masyarakat juga DPRD untuk membuat sendiri," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (11/6).
Mantan anggota DPRD Belitung Timur ini mengaku PT JIExpo tidak fair. Karena setiap kali Pemprov DKI mau membikin stan, selalu disuruh membayar mahal senilai Rp 4 miliar. "Tapi kalau mau jujur PT JIExpo juga kurang ajar. Masa Pemerintah mau bikin stan malah disuruh bayar mahal Rp 4 miliar. Tadinya saya bilang kalau dinas enggak boleh ikut semua. Akhirnya disepakati bahwa tahun ini dapat gratis tapi cuman tahun ini," jelasnya.
Ahok juga belum bisa memastikan apakah PRJ tahun depan akan diselenggarakan sendiri atau tidak. Hal itu disebabkan oleh kuasanya PT JIExpo yang memiliki tempat luas. "Saat saya di Komisi II (DPR) sebenarnya itu sudah dibahas. Asal tahu saja itu tanahnya punya Setneg (Sekretaris Negara) itu kenapa mereka klaim punya sendiri. Itu kan hasil lelang kenapa bisa milik dia. Akhirnya diakui milik dia. Ini Setneg lagi minta saham di sini. Masalahnya banyak kalau mau diributkan," terangnya.
Namun demikian, Ahok mengatakan Juli nanti akan diselenggarakan uji coba PRJ di Monas. Hal ini diperuntukkan dalam skala kecil-kecil untuk usaha mikro, rumah tangga dan menengah, konsepnya.
"Setahun sekali lah buat pamer. Saat ini lagi DED (Detailed Engineering Design) ruang bawah tanah di Monas. Itu nanti ada parkir juga ruang pameran besar yang bisa langsung terhubung gambir. Kalau lancar tahun depan bisa bangun," terangnya.
Sementara soal saham Pemprov DKI di JIExpo, Ahok mengaku tidak ada hubungannya dengan PRJ. "Kalau saham tetap tidak ada hubungannya,"tandasnya. [ren] - cec.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar