CEC : SINAIOnline > Sejak pembantaian massal yang dimulai Rabu pagi jam 06.30 CLT, tanggal 14 Agustus 2013, ada beberapa beberapa catatan penting yang terkait peristiwa ini diantaranya:
- Sampai detik ini, helikopter masih berkeliaran di udara untuk memantau arah kepergian para demonstran damai yang dibubarkan dari Rabea Adawea Square. Berdasarkan rencana, mereka akan membuka lapak baru untuk demonstrasi damai.
- Senjata yang dipakai untuk membantai adalah Gas Air mata yang terlarang di dunia internasional (dari kemasannya, ia berasal dari Israel), pistol, senjata laras panjang, sniper, tank, buldoser dll
- Jumlah syuhada yang berjatuhan di Rabea Adawea Square mencapai angka 4500 syahid dan 15 ribu orang luka-luka. Adapun Di Nahdah Square, jumlah syuhada belum terdeteksi seluruhnya karena korban dibunuh dan dibakar oleh polisi dan syuhada lainnya diculik. Kalaulah dijumlahkan dengan korban yang berada di seluruh penjuru mesir maka jumlahnya diprediksikan sudah menembus angka 6000 syuhada
- Untuk menghilangkan jejak pembantaian yang ada, aliran listrik, internet dan bahkan chanel-chanel yang menyiarkan langsung sempat diputus. Kameramen di tembaki sniper dari atas gedung militer termasuk kameramen Aljazeera. Para syuhada serta korban luka2 termasuk anak2 dan ibu-ibu yang masih hidup berada di RS Darurat di Rabea Square di bakar hidup-hidup. Mereka tidak bisa keluar karena pintu-pintunya dikunci
- Sebagian mayat masih bisa diselamatkan dari pembakaran, namun mereka kebingungan untuk mencari tempat pelariannya karena setiap ruas jalan sudah dijaga ketat aparat.
- Untuk memanipulasi berita, aparat meletakan senjata di perkemahan demonstran Nahdah Square sebelum dibakar, dan mensharenya ke luar agar menjadi opini publik bahwa para demonstran dipersenjatai (teroris). Adapun Rabea Square sebelum tempat tersebut dikuasai mereka mengirimkan 5 ambulance ke dalam lapangan rabea dengan membawa peti senjata berat sebagai upaya mengada-ada bukti bahwa demonstran teroris bersenjata.
- Stadion Kairo menjadi penjara terbuka bagi ribuan para demonstran yang ditangkap aparat. Apa yang akan dilakukan kepada mereka? Kita sendiri belum tahu, hanya ikut mendoakan saja.
- Para analis dan ulama menilai bahwa pembantaian yang berlangsung hari ini belum pernah terjadi di bumi Mesir sebelumnya. Paling biadab
- Pemerintah kudeta sudah mengumumkan adanya darurat militer dan jam malam yang dimulai sejak jam 19.00-06.00 Ltc hari ini sampai waktu yang tidak ditentukan.
- Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan sikap resmi berkenaan dengan pembantaian di atas. Yang sudah adalah komisi satu DPR-RI saja. (maaf, saya blm cek kevalidan berita ini, krn sibuk dengan berita Mesir) Jamaludin Junaedi, Lc. Dipl.
Redaktur: Harun Al Rasyid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar