Terkait Keputusan KPUD Kota Depok yang menetapkan "head to head" pasangan Dimas/Babai versus Idris/Pradi, menuai berbagai tanggapan dan komentar. Sebenarnya, KPUD Kota Depok "mengetahui" bahwa kedua pasangan tersebut punya "masalah" dengan peraturan & hukum. Namun, pihak KPUD Kota Depok tetap "bersikukuh" menetapkan kedua pasangan tanpa "berfikir" kedepan sebagai akibat dari Keputusannya itu. Warga masyarakat Kota Depok jadi "terbelah dua" dengan jumlah sama banyak satu sama lain, diprediksi, potensi konflik menjadi tinggi di Kota Depok.
POTENSI KONFLIK TINGGI :
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menilai pemilihan kepala daerah serentak pada 9 Desember 2015 pada wilayah dengan dua pasang calon memiliki potensi konflik yang tinggi.
"Kalau dari sisi konflik, daerah yang hanya memiliki dua pasang calon potensinya lebih besar," kata dia, di Batam, Rabu (26/8), usai melakukan rapat tertutup dengan jajaran perwira dan pejabat utama Polda Kepri di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri.
Dalam pertemuan tersebut, kata Kapolri, dibahas mengenai kesiapan Polda Kepri dalam mengamankan jalannya pemilihan kepala daerah serentak di Kepri, baik untuk provinsi atupun kota/kabupaten.
Untuk tingkat provinsi, di Kepri juga hanya terdapat dua pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam pilkada.
Pertemuan tersebut, juga untuk melihat potensi konflik dalam pemilihan kepala daerah di Provinsi Kepri yang dilaksanakan pada enam kota/kabupatan dan pemilihan gubernur.
Potensi konflik, kata dia, bisa muncul dari pergerakan massa dua kubu yang akan bertarung.
"Untuk daerah yang pasangannya lebih banyak tentu potensi kerawanannya ada. Namun tidak sebesar jika hanya ada dua pasang calon," kata dia.
Meskipun tingkat konflik berbeda-beda, kata Kapolri, namun segala kemungkinan harus diantisipasi oleh Polri sehingga pemilu kepala daerah bisa berjalan aman.
"Kami sudah memantau kesiapan tiap-tiap daerah dalam pengamanan pemilu. Persiapan sudah baik dan maksimal. Tinggal pelaksanaannya pada 9 Desember 2015 nanti," kata Kapolri.
Pelaksanaan pemilu serentak yang aman, kata dia, menjadi tantangan dan pertaruhan besar bagi Polri meskipun sebelumnya sudah berpengalaman dalam pengamanan Pemilihan Presiden.
[Ant/L-8) - suarapembaruan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar