Harian Lokal Kota Depok, Monitor Depok (MONDE) "diduga memanipulasi" sumber berita !?. Pada terbitan Rabu 5 Agustus 2015, harian lokal tersebut memberitakan (head line) berjudul "Warga Tolak Grand Zamzam".
Sumber Berita Monitor Depok, Ketua RW 11, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, MAX SOEDIRA mengatakan : "Intinya, warga RW 11 menolak pembangunan Apartemen Grand Zamzam Tower.Surat penolakan pembangunan apartemen itu sudah kita kirim ke Pak Walikota Depok, hingga ke DPRD Depok untuk di tindak lanjuti. Pembangunan apartemen tanpa seizin dan restu kami", katanya seperti ditulis Monitor Depok.
Menanggapi berita Monitor Depok tersebut, dalam "konferensi pers" (5/8), Ketua RW 11 Max Soedira, kepada "wartawan" mengungkap bahwa dirinya tidak pernah di wawancarai oleh wartawan Harian Monitor Depok.
"Bahwa saya tidak pernah di wawancarai oleh wartawan harian Monitor Depok", ungkap Max Soedira.
General Manager Grand Zamzam Towers, H SANTOSA BUDHI HP, mengatakan : "Fenomena Penolakan Pembangunan Apartemen Grand Zamzam Towers tersebut oleh warga, adalah karena tuntutan Warga "perumahan De Margonda" atas uang kompensasi dari Grand Zamzam Towers sebesar Rp. 5 juta per bulan per KK dan uang kesehatan Rp. 3 juta per bulan per KK, tidak dapat diakomodir oleh Grand Zamzam Towers. Sebagai solusi, Grand Zamzam Towers akan membangun Pos Yandu di lokasi apartemen", ujar Santosa Budhi. (CY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar