Rabu, 09 Mei 2012

DEMO TOLAK JOKOWI - AHOK & ALEX NOERDIN - NONO SAMPONO. "Koordinator Pendemo (GMPJ), Tio Utomo; Membantah bila dirinya melakukan aksi demonstrasi ini dibiayai oleh calon gubernur lainnya. Tidak, ini murni kepedulian kami selaku warga.


CEC : VIVAnews - Puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam Gerakan Muda Peduli Jakarta (GMPJ) melakukan aksi demonstrasi menolak dua pasang bakal calon gubernur DKI Jakarta yaitu Alex Noerdin- Nono Sampono dan Joko Widodo-Ahok di Bundaran Hotel Indonesia, Senin 7 Mei 2012. Massa menganggap kedua pasangan itu gagal memimpin daerahnya masing-masing. Seperti diketahui, Alex Noerdin dan Joko Widodo saat ini masih menjabat sebagai kepala daerah. Alex Noerdin sebagai Gubernur Sumatera Selatan dan Joko Widodo menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Dalam aksinya, sekitar 65 orang ini menolak karena kedua pemimpin daerah tersebut dianggap tersangkut kasus korupsi dan banyak melakukan kebohongan. "Kami mau ungkap fakta kepada masyarakat Jakarta tentang kedua pemimpin tersebut, mereka bilang sukses bangun wilayahnya tapi ternyata bohong," ujar Koordinator GMPJ, Tio Utomo. Dia menyebut Alex Noerdin yang saat ini diusung oleh Partai Golkar masih tersangkut kasus Wisma Atlet yang menyeret mantan Bendahara umum Partai Demokrat, M. Nazarudin sebagai tersangka. "Alex ini kan diindikasikan mendapatkan jatah komisi proyek dari PT Duta Graha Indah selaku kontraktor sebesar 2,5 persen dari total proyek 191,6 Miliar," ujar Tio. Selain tersangkut skandal Wisma atlet, Alex menurutnya juga masih meninggalkan kasus di daerahnya yaitu mengenai isu perselingkuhan. "Dari mulai menjabat Bupati hingga menjadi Gubernur Sumsel, Alex gemar selingkuh. Ia bahkan menyiapkan mahar Rp1,5 miliar. Selingkuhannya tersebut mau dijadikan istri ketiga," ujarnya Tio. 

Selain Alex, Tio mengungkapkan nama Jokowi sebagai kepala daerah dianggapnya tidak berhasil dalam mengelola Solo. Menurutnya media saat ini terlalu melebih-lebihkan sosok Jokowi. "Jokowi tidak sesempurna yang diberitakan selama ini, Pemerintah Solo sampai saat ini masih memiliki tunggakan listrik senilai 13 miliar," katanya. Tio membantah bila dirinya melakukan aksi demonstrasi ini dibiayai oleh calon gubernur lainnya. "Tidak ada, ini murni kepedulian kami sebagai warga Jakarta, kami tak berhak pilih siapa, tidak semua calon sempurna, minimal punya track record baik," kata Tio.Dalam aksi tersebut, selain menolak kedua calon, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan "Jokowi = Alex Pemimpin tidak amanah". (cy)

Tidak ada komentar: