Rabu, 09 Mei 2012

‎"VISI & MISI CALON GUBERNUR & WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA"


CEC : VIVAnews - Lima bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta diberi kesempatan selama dua menit untuk memaparkan visi dan misinya di awal acara diskusi publik bertema “Mengupas Visi dan Misi Calon Gubernur DKI“ di Plaza Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jumat 27 April 2012. Sebelumnya mereka mengambil nomor urut. Pasangan Jokowi-Ahok yang mendapat nomor urut satu, mendapat kesempatan pertama menjabarkan visi dan misinya. Pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini mengatakan Jakarta akan menjadi kota yang moderen, tertata dan manusiawi apabila APBD DKI dikelola secara jujur. 

"Jakarta harus dipimpin oleh yang jujur dan transparan dalam mengelola anggaran. Prinsipnya harus mendengarkan kehendak masyarakat," kata Ahok. Menurut pasangan ini, APBD DKI harus dibuka transparan hingga lembar ketiga, di mana dalam lembar tersebut dimuat harga pakaian dinas gubernur. "Oktober nanti APBD DKI 2013 sementara akan ada, maka apabila terpilih kami akan lakukan keterbukaan. Sampai orang Jakarta tahu berapa harga aqua gelas gubernur," tuturnya. Jokowi yang hadir belakangan mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan panelis mengenai kemacetan Jakarta. Mantan Gubernur DKI, Sutiyoso, yang bertindak sebagai panelis bertanya mengenai solusi kemacetan Ibukota yang kian hari kian parah. "Macet Jakarta karena semua orang pakai kendaraan pribadi, 2 juta kendaraan masuk tiap hari di Jakarta. Sudah ada blue print atau cetak biru transportasi Jakarta. Itu saja yang dikerjakan, dikontrol setiap hari dan konsisten dilaksanakan," ujar Jokowi. 

Jokowi menegaskan sistem transportasi Ibukota sudah baik dan lengkap, hanya saja butuh konsistensi. Jangan sampai setiap ada pergantian gubernur tidak dilaksanakan yang sudah ada, malah membuat yang lain lagi. "Jangan sampai sudah ada blue print tapi loncat kemana-mana. Sudah ada monorail, busway, KRL, sudah jelas. Harus konsisten kalau tidak, sudah masuk SMA nanti diulang lagi ke TK. Mungkin setiap gubernur punya gaya yang beda-beda. Tapi jangan sampai malamnya mimpi besoknya buat," tuturnya. (cy)

Tidak ada komentar: