Selasa, 08 Mei 2012

TERKAIT DUGAAN KORUPSI PROYEK RUNNING TEXT DISKOMINFO KOTA DEPOK, KARENA KEJARI DEPOK MASUK ANGIN, KEJAGUNG AKHIRNYA TURUN TANGAN. "Kadiskominfo Kota Depok, Ir. Herry Pansila sedang dibidik oleh Kejaksaan Agung"


CEC : SUARADEPOK - BALAIKOTA – Dugaan mark up proyek pengadaan papan informasi running text di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok tahun 2011, kabarnya sudah masuk ke tingkat Kejaksaan Agung (Kejagung). Pasalnya meski telah gencar di sorot berbagai media selama beberapa bulan terakhir, namun pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok seolah tidak bereaksi untuk menindaklanjutinya. Kabar yang diterima suaradepok.com, mengatakan bahwa saat ini pihak Kejagung sedang melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pull Baket) dan Pengumpulan Data (Pull Data) terkait proyek running text yang menelan anggaran APBD Kota Depok sebesar Rp 3,2 miliar tersebut. Demikian diungkapkan Koordinator LSM Komunitas Pemantau Peradilan Kota Depok (KPPKD), Yohannes Bunga melalui pesan elektronik yang dikirim ke email redaksi suaradepok.com, Jumat (20/4).


Lebih jauh dikatakan Bunga (sapaan akrab Yohannes Bunga), informasi yang diterimanya dari pihak Kejagung, mengatakan bahwa proyek running text itu di duga sudah disetting meski pelaksanaan pengadaan proyeknya dilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Salah satu indikasi nyata bahwa pemenang proyek running text sudah diatur, terlihat dari 25 peserta yang mendaftar, tetapi hanya 4 perusahaan saja yang memasukkan penawarannya. Itupun, dari 4 perusahaan yang memasukkan penawaran, 3 diantaranya dikabarkan merupakan satu grup. “Indikasi proyek yang diarahkan dapat dilihat dari penilaian panitia lelang yang telah memenangkan penawar tertinggi pada urutan ke empat, yakni CV Pintu Rejeki yang mengajukan penawaran Rp 3.160.000.000,-. Perusahaan pemenang (CV Pintu Rejeki, red) hanya menurunkan penawarannya sekitar Rp 9 juta dari Nilai HPS, yakni Rp 3.169.111.526,-“, ujar Bunga.


Sebagai informasi, pengadaan papan proyek running text hanya berjumlah 5 unit, tetapi menyerap dana APBD hingga miliaran. Ini jelas berlebihan dan terindikasi telah terjadi kebocoran yang tidak wajar. “Pasalnya, ke 5 unit papan running text yang terpasang di 3 titik lokasi tersebut (Jl. Margonda 2 unit, Jl. Raya Bogor 2 unit dan Cibubur 1 unit) ukurannya tidak sama, padahal harga satuannya sama. Ada apa ini?”, papar Bunga curiga. Berikut daftar nama penyedia barang / jasa dan harga penawaran dari peserta lelang proyek pengadaan papan running text di Diskominfo Kota Depok Tahun 2011:

1. PT Hutama Manggala Persada Rp 900.000.000,-
2. PT Satria Surya Pratama Rp 1.000.000.000,-
3. CV Andini Rp 1.100.000.000,-
4. CV Pintu Rejeki Rp 3.160.000.000,- selaku penawar tertinggi 'ditetapkan' sebagai pemenang ?.  
cy

Tidak ada komentar: