Kamis, 17 Mei 2012

MEMBERANTAS KORUPSI DI 'KOTA TERKORUP DEPOK' DENGAN PENA TAJAM. "Oknum-oknum yang terlibat korupsi melakukan pembusukan dan menyebar fitnah"


CEC : SUARADEPOK - BALAIKOTA – Terus disorotnya dugaan mark up dan penyimpa ngan dalam pelaksanaan proyek pengadaan dan pemasangan running text di Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Depok sebesar Rp 3,2 Miliyar nampaknya membuat beberapa oknum yang terlibat ‘kebakaran jenggot’. Tak tanggung-tanggung, upaya pembusukan dan penyebaran isu bohong pun mulai dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, isu yang kini sengaja dihembuskan dan berkembang dilingkungan Balaikota Depok mengatakan bahwa Pemimpin Redaksi (Pemred) suaradepok.com menerima ‘uang suap’ senilai puluhan juta rupiah dari pihak rekanan terkait pemberitaan running text tersebut. 
“Infonya, anda sudah terima sejumlah dana dari bos CV Pintu Rejeki selaku perusahaan pemenang lelang pengadaan running text di Diskominfo?”, tanya salah seorang wartawan, Tardip Panggabean yang langsung diamini oleh beberapa orang aktivis dan wartawan yang biasa berkumpul di lingkungan Balaikota Depok, Rabu (16/5). 
Kabarnya sih, lanjut Tardip, ada tanda terima berupa kuitansinya. Seperti diberitakan sebelumnya, Diskominfo Kota Depok di duga ‘main mata’ dengan CV Pintu Rejeki selaku pemenang lelang proyek pengadaan dan pemasangan running text tahun 2011 sebesar Rp 3,2 Miliar. Pasalnya, dari dokumen pengadaan dan pemasangan running text nomor: 01/PAN-RT/DISKOMINFO/X/2011 tertanggal 14 November 2011, Dinas yang dipimpin Herry Pansila itu terkesan tutup mata dan melakukan pembiaran terkait kejanggalan-kejanggalan yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut. Dalam dokumen pengadaan itu, diketahui bahwa spesifikasi running text (Margonda 1, Margonda 2, Raya Bogor dan Alternatif Cibubur) terdapat beberapa item yang tidak sesuai, diantaranya adalah display system yang mana dalam spesifikasi tertulis bahwa text font adjustable, picture (jpg.file), animation (gif.file), clock and date. Namun dalam pelaksanaan, gambar (picture), animasi, jam dan tanggal sebagaimana dimaksud tidak terlihat dalam tampilan running text yang telah terpasang. Yang terlihat hanyalah tulisan (himbauan dan sosialisasi) berwarna merah (satu warna) saja. Tak hanya itu, LED Lifetime papan running text yang seharusnya menyala selama 100.000 jam, ternyata sudah terlihat padam (mati). Hal itu terlihat disalah satu papan running text yang terpasang di kawasan Cibubur dan sudah terjadi sejaka beberapa pekan terakhir. (cy)

Tidak ada komentar: