Jumat, 01 Juni 2012

WALIKOTA BOGOR H. DIANI BUDIARTO MENILAI : WALIKOTA CACAT HUKUM, NURMAHMUDI, MEMBODOHI MASYARAKAT KOTA DEPOK SECARA INTELEKTUAL

CEC DEPOK : TARDIP PANGGABEAN - Terkait dengan One Day No. Rice (ODRN), yaitu Satu Hari Tanpa Makan Nasi di Kota Depok yang diprogramkan oleh Walikota Cacat Hukum Nurmahmudi Ismail, hal itu rupanya mendapatkan tanggapan serius dari Walikota Bogor H. Diani Budiarto yang akrap dengan warga masyarakatnya itu. Diani Budiarto mengatakan : Nurmahmudi Ismail, sedang galak-galaknya melancarkan program ODNR (Satu hari Tampa Makan nasi). Hal itu membuat saya sebagai walikota Bogor galau melihat perangai Walikota Depok Cacat Hukum tersebut. Bahkan Nur Mahmudi Isma’il sempat menyeberang ke Bogor untuk menjalin kerjasama antara Depok dengan Bogor dalam rangka mempulerkan beras analog. Namun Walikota Bogor, Diani Budiarto tak mau latah. Diani lebih cenderung melihat fakta riel di warganya yang masih bergan tung pada nasi ketimbang mencari-cari program yang dikait-kaitkan dengan ketahanan pangan. “Ini kan pilihan rakyat. Jangan lantas memaksakan program ODNR, sementara habitat dan kebutuhan rakyat tak begitu. Kan sama dengan membodohi rakyat secara intelektual,” tandas Diani, Rabu (30/5).
Diani mengingatkan, sesungguhnya di negeri ini banyak disparitas, namun jangan lantas membodohi rakyat secara intelek tual. “Tak bisa memenuhi kebutuhan warga, lantas berkelit ke program lain, semacam ODNR,” tuturnya
Orang Tasik yang sehari-hari makan Singkong, kata Diani, itu biasa dan tak perlu didesak beralih makan nasi, demikian pula dengan warga Papua yang terbiasa makan Jagung atau orang Maluku biasa makan Sagu. “Jangan paksakan mereka beralih ke makanan yang lain. Yang penting, cukupi kebutuhan rakyat. Jangan paksa yang aneh-aneh,” tegas Diani.
Jikalau dipaksa-paksa begitu, lanjut Diani, tak tertutup kemungkinan rakyat yang terbiasa makan nasi mengeluarkan cost double. “Ini kan tak logic. Bicara kebutuhan rakyat, jangan justeru aneh-aneh, hatta pakai beras warna hitam. Rakyat bisa-bisa sehari makan roti, sehari makan nasi, apalagi jika tak makan singkong, nanti dihukum. Pasti double cost,” paparnya  Sementara, berbagai kalangan LSM dan Ormas Kota Depok mengatakan, berterima kasih atas kritikan membangun dari Walikota Bogor Diani Budiarto tersebut. Rupanya pemimpin daripada tetangga kita sendiri sangat peduli terhadap warga masyarakat Kota Depok itu sendiri. Semoga dengan adanya kritikan yang membangun tersebut segera menyadarkan sikap Walikota Depok yang Cacat Hukum tersebut terkesan sangat membodohi masyarakatnya. (tardip/cy)

Tidak ada komentar: