Senin, 23 Juli 2012

KOMUNITAS MASYARAKAT DEPOK ANTI NITIP (MADANI) : "Terkait dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2012, 'DINILAI' Kadiskominfo, Herry Pansila, melakukan 'INTERVENSI' terhadap Kadisdik, Asep Rahmat dan semua Kepala Sekolah Negeri di Kota Depok"

CEC : Sumber CEC di Dinas Pendidikan Kota Depok mengatakan, "Kadiskominfo Depok, Herry Pansila dinilai melakukan intervensi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Asep Rachmat, hal itu terkait dengan masalah Penerimaaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri, SD, SMP, SMA dan SMK di wilayah Kota Depok. Lanjut sumber tersebut, bahwa Herry Pansila memerintahkan semua Kepala Sekolah (Kepsek) yang ada di wilkayah Kota Depok agar dapat mengakomodir ratusan siswa titipan dari koalisi LSM Depok. “Pa itu diluar tanggungjawab Disdik, kami anggap PPDB telah selesai dikala telah diumumkannya hasil jurnal online”, demikian bunyi SMS dari Kadiskominfo Herry Pansila kepada Asep Rachmat Kadis Pendidikan Kota Depok", ujar sumber tersebut.
Sementara di SMP Negeri 9, data tentang adanya titipan nama-nama siswa dari koalisi LSMdi bidang pendidikan Kota Depok, dimana jumlahnya ratusan siswa yang sudah ditandatangani oleh Kepala Diskomimfo Kota Depok tersebut, untuk diterima di sekolah negeri di wilayah Kota Depok, di SMP, SMA dan SMK, dimana data-datanya sudah ada di setiap sekolah negeri yang ada di Kota Depok. Bahkan berdasarkan adanya surat dan telepon dari Herry Pansila di SMP Ngeri 9 telah membuka pendaftaran untuk titipan siswa dari koalisi LSM Depok tersebut.

KOMUNITAS MASYARAKAT DEPOK ANTI NITIP
Warga masyarakat Kota Depok sangat kecewa terhadap Walikota Depok Nurmahmudi Ismail, hal itu terkait dengan penerimaan siswa baru (PPDB) di wilayah Kota Depok. Karena awalnya public Depok sangat mendukung kinerja dan kebijakan daripada Walikota Depok terkait dengan dikeluarkannya Peraturan Walikota (Perwa) Depok terkait dengan masalah penerimaan siswa baru (PPBD) tersebut, karena Pemkot Depok ingin tertib dalam penerimaan siswa baru itu. Tapi belakangan ini Walikota Depok berubah sikapnya serartus persen, dimana Nurmahmudi Ismail telah melanggar Perwa yang dibuatnya sendiri, yakni dengan membiarkan Herry Pansila Kadiskominfo mengeluarkan surat terhadap sekolah-sekolah negeri yang ada di Kota Depok, dengan tujuan agar titipan dari koalisi LSM Depok dan oknum-oknum anggota DPRD Kota Depok yang dikomandoi oleh Sutikno dan teman-temannya dapat diterima para calonnya masing-masing LSM Depok tersebut.
Penjelasan dari LSM Komunitas MaDani (Masyarakat Depok Anti Nitip) kepada CEC (21/7) melalui SMS sebagai berikut : "Ass Wr Wb....Menyikapi persoalan PPDB, awalnya kami sangat mendukung dengan dikeluarkannya Perwa oleh Walikota Depok. Berarti, Pemkot Depok ingin berjalan sesuai dengan aturan. Tetapi hari ini kami sangat kecewa dengan sikap Walikota Depok yang telah melanggar Perwa yang  dibuatnya dengan membiarkan Kadiskominfo Herry Pansila mengeluarkan surat agar titipan koalisi LSM Kota Depok yang dikomandoi oleh Pak Sutikno & Heri Asongan dapat diakomodir oleh Kepala Sekolah SMPN & SMAN. Bahkan Pak Herry Pansila kemarin sudah menelpon semua Kepala Sekolah agar dapat mengakomodir titipan koalisi LSM Depok, hari ini semua sekolah negeri ramai menerima titipan rekan2 yang mengatas namakan koalisi LSM Depok. Artinya Walikota Depok telah melanggar aturan yang dibuatnya. Bayangkan saja kalau yang dibawa oleh koalisi itu memberi Rp.1 juta, berarti koalisi LSM Depok dapat memperoleh keuntungan ratusan juta rupiah, karena siswa yang dibawanya itu berjumlah ratusan orang. Salam Komunitas MaDani, Masyarakat Depok Anti Nitip". (tardip/cy)

Tidak ada komentar: