Sabtu, 29 September 2012

KRI Antiradar Ludes Terbakar THOMAS HARMING SUWARTA PT Lundin Industry Invest masih menyelidiki dan siap bertanggung jawab.

CEC : KAPAL perang cang gih antiradar pe sanan TNI Angkat an Laut (AL), KRI Klewang 625, kemarin, ludes terbakar di Dermaga Pangkalan TNI-AL di Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga berita ini diturunkan, penyebab terbakarnya kapal seharga Rp114 miliar per unit itu belum diketahui. “Benar, KRI Klewang 625 terbakar. Namun, kami belum tahu penyebabnya. Kami masih menunggu penyelidikannya,“ kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama Untung Suropati, di Jakarta, kemarin. 
Menurut informasi, kapal buatan PT Lundin Industry Invest itu terbakar sekitar pukul 15.00 WIB sesaat setelah tim inspeksi dari TNI-AL meninggalkan dermaga tempat kapal itu ditambatkan. Menurut rencana, kapal itu akan diuji coba berlayar terakhir sebelum diserahterimakan kepada TNI-AL. Hal itu diakui Direktur PT Lundin Industry Invest Lizza Lundin. “TNI-AL meminta kapal diuji coba pada hari ini (kemarin).“

Menurut sumber, dalam rencana uji coba itu ada sekitar 70 karyawan PT Lundin di kapal itu. Namun sesaat sebelum uji coba dimulai, tiba-tiba listrik di dalam kapal padam dan kemudian terjadi kebakaran dari bagian tengah kapal.
Api kemudian menjalar cepat ke bagian lain. Semua karyawan lalu berhamburan menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Sebanyak delapan mobil pemadam kebakaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkab Banyuwangi dikerahkan. Namun, upaya mereka tidak berhasil sehingga kapal akhirnya ludes.

“Kami masih menyelidiki penyebab kebakaran, mohon bersabar,“ kata Lizza Lundin.

“PT Lundin akan bertanggung jawab atas kejadian itu.“
Belum serah terima Sebelumnya, kapal dengan kecepatan 30 knot itu pernah diluncurkan di Selat Bali pada 30 Agustus lalu. Itu merupakan uji coba awal. KRI Klewang 625 dibangun dengan bahan baku komposit yang kekuatannya mampu menandingi baja, tetapi tidak memantulkan gelombang radar.

Namun, kelemahan bahan itu ialah rentan terhadap api.
Kapal sepanjang 63 meter itu bertipe trimaran (tiga lunas) yang diklaim mampu berlayar di perairan dangkal, tidak mudah tenggelam, stabil ketika diterpa angin kencang, serta lincah dalam bermanuver.

Dalam menanggapi terbakarnya kapal itu, Staf Ahli Menteri Pertahanan yang merangkap Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Mayor Jenderal Hartind Asrin mengatakan semua tanggung jawab dan kerugian ditanggung PT Lundin Industry Invest. Alasannya, belum ada serah terima resmi.

Ia menjelaskan TNI-AL memesan empat kapal dari PT Lundin Industry Invest.

Sebelumnya, TNI-AL telah menyiapkan 33 personel yang akan mengawaki KRI Klewang625 lewat pelatihan di galangan PT Lundin Industry Invest di Banyuwangi. Pelatihan itu dijadwalkan berakhir penghujung bulan ini. (Ant/X-5) thomas @mediaindonesia.com - (cy)

Tidak ada komentar: