Rabu, 24 April 2013

KETUA DPD PARTAI GOLKAR DEPOK, "BABAI SUHAIMI" DISOAL


CEC : Menjelang Pemilu Legislatif 2014 mendatang, jual beli dan politik transaksional jadi ajang bisnis yang subur bagi para pengurus partai. Seperti yang terjadi dalam DPD Partai Golkar Kota Depok. Selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, BABAI SUHAIMI, dinilai berbisnis dan mencari uang dalam rangka penetapan para caleg yang diusung oleh Partai Golkar. Kepemimpinan Babai Suhaimi selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok dinilai terlalu mengutamakan kepentingan pribadi sendiri daripada kepentingan Partai Golkar itu sendiri. Hal itu diungkapkan oleh Forum Komunikasi Kader Partai Golkar (FKKPG) Kota Depok buka mulut soal sifat Babai yang tidak mencerminkan seorang petinggi partai baru-baru ini. Lebih lanjut Dadang Salam, FKKPG Kota Depok, menjelaskan, Babai sebagai kader Golkar, apalagi sebagai Ketua Partai Golkar Kota Depok, seharusnya berorientasi besar pada pengabdian, bukan kepentingan kantong sendiri. “Saya lahir dari Golkar, sebagai kader, saya menilai Babai sebagai Ketua DPD sudah merendahkan Partai ini dengan sibuk sendiri memenuhi kantong pribadnya sendirii. Banyak kebobrokannya,” ujar mantan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Depok ini.
Dadang mengaku tidak mau menyebutkan satu persatu sifat mengutamakan kepentingan diri sendiri dari Babai, namun, ia mengatakan, salah satunya, sang Ketua tidak transparan soal keuangan Partai dan memanfaatkan kegiatan-kegiatan Partai untuk memenuhi kantong sendiri, termasuk di masa-masa menjelang Pemilu ini dan pencalegan. Sifat seperti ini, lanjut Dadang, juga menjadi penyebab hengkangnya beberapa kader di Kota Depok.
“Jadi,pesan ini untuk semua kader Golkar juga, kalau ingin memilih wakilnya yang akan duduk di DPRD maupun di DPR Pusat, maka pilihlah yang dapurnya sudah aman. Jadi, mereka yang terpilih sudah tinggal mengabdi saja, bukan sibuk cari uang untuk diri sendiri. Partai itu bukan tempat cari uang!” tegas Dadang.
Dadang pun mengaku dirinya siap membuktikan tindakan Babai lainnya yang dinilai mengutamakan kepentingan pribadi dibanding kepentingan Partai. “FKKPG mengevaluasi itu untuk kepentingan Golkar, khususnya menjelang Pemilu ini. DPD harus diselamatkan,” tandasnya. Lalu timbul pertanyaan public di Kota Depok, dengan adanya wacana sikap yang tidak terpuji oleh Ketua DPD Golkar Kota Depok tersebut, bagaiman sikap dari pimpinan Ketua DPD I Propinsi Jabar dan pimpinan DPP Golkar Pusat?. [tardip/cy]

Tidak ada komentar: