.jpg)
Mahfud MD menilai, tiga pilar demokrasi yang lain yaitu Eksekutif, Yudikatif, dan Legislatif SUDAH BUSUK. "Permainan eksekutif dan yudikatif itu kan sudah diketahui banyak orang, ironisnya mereka tertawa-tawa saja dan tidak tahu malu. Yudikatif juga busuk luar biasa," kata dia.
Namun demikian, kata Mahfud MD menambahkan, dalam menjalankan perannya sebagai penopang demokrasi, PERS selalu dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengancam IDEALISME. "Banyak orang yang ingin membelokkan PERS dengan iming-iming. Ada juga yang beli berita, bahkan ada yang tidak punya PERS tapi menyiapkan dana misalnya Rp. 400 miliar untuk 2014, ini kan bukan masalah OWNER saja, tapi WARTAWAN, dan lain-lain," terang dia. Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan, pada titik inilah IDEALISME WARTAWAN dibutuhkan untuk menjaga demokrasi tetap berjalan di atas jalurnya. "PERS bukan hanya sebatas mendukung DEMOKRASI PROSEDURAL tapi mendukung juga DEMOKRASI SUBSTANSIAL. Kalau tidak disadari ada potensi seperti itu, berbahaya bagi kehidupan demokrasi," pungkas dia. [ian] - cec.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar