Rabu, 26 Juni 2013

SOEKARNO DENGAN SEMBILAN ISTRI


CEC:fb @matanews.com> Bung Karno memulai pernikahan pada tahun 1921, dengan menikahi Oetari Tjokroaminoto yang merupakan putri daripada gurunya sendiri yaitu HOS Tjokroaminoto. Saat itu Soekarno muda (21th) dan Oetari (16th) menikah setelah ibunda Oetari meninggal. Karena tidak didasari cinta, selesai seumur jagung. Setelah memulai kuliah di ITB dan tinggal di rumah kost di Bandung, tahun 1921 Soekarno mulai tertarik wanita lain yang lebih cantik dan matang. Sosok itu ada pada diri Inggit Garnasih, yang merupakan ibu Kost tempat tinggal Soekarno yang masih berusia 20 tahun sedang Inggit berusia 33 tahun. Karena pernikahan Inggit dengan Sanusi tidak bahagia, sehingga setelah berakhir, Soekarno menikahi Inggit pada tahun 1923 selama 20 tahun masa sulit. Dalam pernikahan keduanya, Soekarno tidak dikaruniai anak, maka tahun 1943 Soekarno menceraikan Inggit karena tidak mau dimadu. 
Kemudian Soekarno menikahi Fatmawati yang merupakan putri tokoh Muhammadiyah Bengkulu pada masa pengasingannya. Inggit memilih pulang ke Bandung. Fatmawati menjadi Ibu Negara pertama yang mendampingi Soekarno sebagai Presiden dan dari rahimnya lahir : Guntur - Mega - Rahma - Sukma - Guruh. Tanggal pernikahan dengan Fatmawati 1 Juni 1943 dalam usia Soekarno ke 42 tahun sedangkan Fatmawati 20 tahun. Pada tahun 1953, Soekarno meminang Hartini, seorang janda 29 tahun dg 5 orang anak. dan lahir dari rahimnya Taufan dan Bayu. Hartini adalah sosok wanita yang setia, ditandai dengan kesetiaannya mendampingi Soekarno hingga akhir hayatnya. Di hari wafatnya Soekarno pada 21 Juni 1970, dipangkuan Hartini lah Soekarno menghembuskan nafas terakhir.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, pada tahun 1959 Soekarno kembali meminang seorang gadis berusia 19 tahun yang bernama Naoko Nemoto yang kemudian merubah namanya menjadi Ratna Sari Dewi. Dari pernikahan ke 5 nya ini Soekarno memiliki seorang putri yang bernama Kartika Sari Dewi Soekarno. Haryati (23) menjadi istri ke 6 Soekarno yang dinikahi tahun 1963. Alasan sudah tidak cocok pernikahan tanpa anak ini berakhir 3 tahun kemudian. Yurike Sanger (anggota barisan bhinneka tunggal ika) menjadi istri ke 7 Soekarno yang disunting tahun 1964. Usia pernikahan ini juga singkat. Kartini Manoppo, mantan pramugari Garuda Indonesia, menjadi istri Soekarno yang ke 8, salah satu istri yang paling dicintai, dinikahi pada 1959.
Yang ke 9 adalah seorang gadis muda berusia 18 tahun, bernama Heldy Djafar dinikahi tahun 1966 dalam usia Soekarno yg ke 65 tahun. Semuanya dinikahi secara sah menunjukkan keberanian sekaligus taat agama. Keberanian Soekarno adalah tidak takut dicela karena banyak menikah-cerai dan tetap taat agama karena tidak berzinah. Kehebatan Soekarno dalam menaklukkan hati gadis gadis muda dan tidak menggombalinya karena berani menikahinya dan bukan cinta satu malam. Keberanian seorang pemimpin besar bahkan dibuktikan dengan taat pada aturan agama yang tidak boleh menikah (pada satu waktu) lebih dari 4 orang. Keberanian Soekarno ditunjukkan dengan berani meminang bahkan pada saat sebenarnya ia bisa meniduri wanita tanpa harus menikahi. Soekarno bukan seperti banci banci anti poligami tapi sebenarnya suka meniduri wanita bayaran pemuas nafsu. Soekarno mengikuti fitrah kejantanannya sekaligus fitrah penghambaannya kepada pemilik aturan hidup. [berto/cec]

Tidak ada komentar: