Sabtu, 28 Mei 2016

Dianggap Terlalu Besar, "Idris Abdul Shomad" Tidak Mengizinkan Bus Transjakarta Melintas di Jalan Margonda Depok ?

Cec Depok : DEPOK - Pemerintah Kota Depok menganggap bus transjakarta yang saat ini digunakan pada rute Kampus Universitas Indonesia-Manggarai terlalu besar untuk ukuran Jalan Margonda.

Jika bus diganti dengan ukuran yang lebih kecil, maka Pemerintah Kota Depok berjanji akan mengizinkan bus beroperasi hingga Terminal Depok di Jalan Margonda.

"Kalau bisa busnya yang tiga perempat, jangan bus yang gede. Karena Margonda tidak seperti Thamrin, Margonda tidak seperti Sudirman. Jangan sampai kita memecahkan persoalan kemacetan tetapi menimbulkan persoalan di tempat lain," kata Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad di Balai Kota Depok, Rabu (27/4/2016).

Selain meminta agar bus yang dioperasikan diganti dengan yang lebih kecil, Idris Abdul Shomad juga menyarankan Pemerintah Provinsi DKI tidak membangun separator di sepanjang rute bus transjakakarta menuju Depok.

Ia menilai lebih tepat apabila separator busway diganti dengan lajur yang diberi warna merah.

Idris Abdul Shomad menyamakannya dengan lajur busway di beberapa lokasi di Jakarta yang disebutnya juga tanpa separator.

"Pakai tanda merah saja sebagai tanda bahwa (lajur) ini untuk tempat melintas transjakarta. Seperti di Cililitan (Jakarta Timur) kan juga tidak pakai pembatas, cuma pakai tanda saja," ujar Idris Abdul Shomad.

Jalan Margonda adalah jalan utama yang menjadi akses masuk dan keluar Kota Depok. Kendaraan dari arah Jakarta yang hendak ke Terminal Depok harus melalui jalan ini.

Terminal Depok sendiri berlokasi di tengah kota. Sementara itu, Halte Kampus Universitas Indonesia yang menjadi titik akhir dan pemberangkatan bus transjakarta berlokasi di titik terluar Kota Depok.

Hal inilah yang membuat calon penumpang bus transjakarta warga Depok harus menggunakan moda transportasi lain lebih dulu untuk mencapai Halte Kampus Universitas Indonesia. (*)

Sumber : kompas.com


1 komentar:

Sry rahayu said mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda