CEC, Depok.
(1). Tahun 1957.
Penggranatan terhadap Presiden Soekarno di pekarangan Perguruan Cikini, Jln.Cikini Raya oleh Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII). Anggota-anggota Dinas Pengawasan Keselamatan Negara (DPKN) Pusat dari Sub Bagian II/Opsnal yang menangani bersama DPKN Komisariat Jakarta Raya.
(2). Tahun 1958.
Dalam rangka peringatan Idhul Adha di halaman Istana Jakarta, Bung Karno di tembak dengan pistol dari jarak kurang lebih 3 meter. Petugas DPKN bernama Amun Sudaryat melindungi Bung Karno dengan jalan memeluk pada bagian punggung. Peluru pistol mengenai bahu kanan Amun Sudaryat. Bung Karno selamat.
(3). Tahun 1959.
Perusahaan(Jepang) Kinoshita Shoten berhasil menyodorkan seorang wanita Jepang bernama Sakikokanasi kepada Bung Karno. Sakikokanasi di tempatkan di Jln.Pekalongan No.15 Menteng,Jakarta, bekas kediaman Basuki Abdullah.
Missi Sakikokanasi dari jalur;
a. Kinoshita Shoten : " Agar permintaan Indonesia mengenai jumlah Rampasan Perang di turunkan/di kurangi (dari jumlah US$ 850.000.000,-)".
b. Sekretaris II Kedubes Jepang di Jakarta : Agar Pemerintah Indonesia mengijinkan sejumlah Emigran Jepang masuk ke wilayah Kalimantan/Indonesia" (Kasus pencurian Harta Karun di hutan Kalimantan yang disembunyikan oleh Kaigun/Angkatan Laut Tentara Jepang pada waktu Perang Dunia Ke-II sedang berkecamuk).
Bung Karno menolak. Sakikokanasi harakiri (minum racun) dimakamkan oleh Ajudan Sugandhi di Blok P Kebayoran Baru, Jakarta.
Beberapa hari kemudian, muncul di Jakarta seorang wanita Jepang bernama Nemoto. Selanjutnya di kenal dengan nama Ratnasari Dewi. Realisasi Rampasan Perang menjadi US$ 350.000.000,-
(4). Tahun 1959.
Letnan(U) Maukar (anak dari Ajun Komisaris Besar Polisi Maukar) dengan pesawat Mig menembak Istana Jakarta. (Cy, dbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar