 CEC DEPOK : VIVAnews - Sekelompok orang yang mengatasnamakan "Aliansi  Rakyat untuk SBY" atau ARUS, menggelar unjuk rasa menuntut Partai  Keadilan Sejahtera (PKS) dikeluarkan dari koalisi partai pendukung  pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Unjuk rasa itu digelar hari ini,  Rabu 4 April 2012, di kantor Sekretariat Gabungan Jalan Diponegoro,  Jakarta Pusat. Sekretariat Gabungan itu adalah kantor bersama sejumlah  partai politik yang berkoalisi dengan pemerintahan Susilo Bambang  Yudhoyono dan Boediono. "Penurunan bendera PKS itu sebagai bentuk  kekecewaan kami, pendukung SBY, terhadap ulah PKS. Kami menilai, pada  dasarnya PKS tidak berniat baik untuk bersama-sama membangun bangsa,"  kata Akhmad Suhaimi, koordinator nasional ARUS, kepada VIVAnews.com Rabu  4 April 2012.
CEC DEPOK : VIVAnews - Sekelompok orang yang mengatasnamakan "Aliansi  Rakyat untuk SBY" atau ARUS, menggelar unjuk rasa menuntut Partai  Keadilan Sejahtera (PKS) dikeluarkan dari koalisi partai pendukung  pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Unjuk rasa itu digelar hari ini,  Rabu 4 April 2012, di kantor Sekretariat Gabungan Jalan Diponegoro,  Jakarta Pusat. Sekretariat Gabungan itu adalah kantor bersama sejumlah  partai politik yang berkoalisi dengan pemerintahan Susilo Bambang  Yudhoyono dan Boediono. "Penurunan bendera PKS itu sebagai bentuk  kekecewaan kami, pendukung SBY, terhadap ulah PKS. Kami menilai, pada  dasarnya PKS tidak berniat baik untuk bersama-sama membangun bangsa,"  kata Akhmad Suhaimi, koordinator nasional ARUS, kepada VIVAnews.com Rabu  4 April 2012.Sekjen PKS Mahfudz Siddiq mengaku belum mendengar kabar penurunan bendera itu. "Kalau ini benar, PKS tanda tanya besar. Sampai saat ini PKS masih menunggu keputusan Pak SBY, yang katanya akan mengeluarkan PKS," kata dia di Gedung DPR RI, Rabu siang. "Sepanjang Pak SBY belum memberi keputusan, kami merasa masih punya kewajiban sebagai anggota koalisi. "Mahfudz justru mewaspadai indikasi adanya provokasi terkait penurunan bendera PKS itu. "Takutnya ada provokasi di sini, mungkin ada pihak-pihak yang ingin menabuh genderang perang," katanya.
Sementara, terkait keputusan rapat Setgab soal nasib PKS, Mahfudz mengatakan, pihaknya tidak akan mengambil langkah apapun. "Karena kami tidak diundang. Kami nggak perlu bertanya, kami justru menunggu supaya jelas," kata dia.
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar