Firman Tuhan ini mengajak kita agar hidup dan dikuasai oleh Roh Allah. Orang yang dipimpin oleh Roh Allah, apapun yang diperoleh dan dialami, ia senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Baginya, hidup adalah anugerah Tuhan. Karena itu adalah anugerah Allah, maka ia mensyukuri pemberian Allah itu. Itulah orang-orang hidup di dalam anugerah. Karena itu, ia tidak perlu takut dalam hidup ini. Jika Tuhan masih memberikan hidup ini kepada kita, pastilah Ia menginginkan perbaikan dan kebaikan dalam hidup kita di hari-hari yang akan datang. Sebab Tuhan itu baik kepada semua orang. Tuhan ingin kita menikmati kuasa dan kebaikanNya. Orang-orang yang hidup di dalam Roh Allah itulah, maka ia dimampukan menikmati kebahagiaan dalam hidup ini. Dan lebih dari itu, firman ini menyebutkan, semua orang yang hidup di dalam Roh Allah maka ia akan menjadi anak-anak Allah dan ber-hak atas janji-janji Allah. Sesungguhnya, kita adalah anak-anak Allah, yang telah ditebus dan dimeteraikan dengan baptisan kudus. Dengan demikian, kita menjadi anak-anak Allah, yang Ia kasihi. Sebagai anak-anak Allah, maka kita adalah ahli-ahli waris dari janji-janjiNya. Tuhan senantiasa mau menyertai dan memberkati kita. Karena kita adalah anak-anak Allah, maka kita juga akan mewarisi akan janji Allah. Janji Allah itu melampaui segala sesuatu yang sudah ada pada diri kita. Jika kita merasa menderita di dunia ini maka Allah akan mengubahnya di dalam janjiNya. Dan kalau kita sudah merasa memiliki sesuatu di dunia ini belum seberapa dibandingkan dengan yang akan Allah limpahkan bagi kita. Syaratnya, kita hidup dengan RohNya. (18) Segala yang dialami oleh anak-anak Tuhan, baik penderitaan maupun kebahagiaan, tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan datang. Inilah janji Allah yang akan kita peroleh sebagai anak-anak Allah. Betapa indahnya pengharapan kita. Firman ini menerangi kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan. Firman ini mengajak kita semua untuk hidup sebagai anak-anak Allah; dan menjadikan setiap keluarga/rumah tangga sebagai keluarga Allah. Satu keluarga, dalam mengerjakan sesuatu haruslah saling melayani dan saling menolong, saling memberi dari apa yang ada padanya. Kita saling menolong adalah atas dasar pelayanan. Demikianlah sebagai keluarga Allah. Sebagai anak-anak Allah di dunia ini, kita memang harus bekerja! Itu adalah perintah Tuhan, dan berkat Tuhan. Namun demikian, yang memberkati pekerjaan kita bukanlah kita sendiri. Yang membuat pekerjaan kita berbuah bukanlah kemampuan kita sendiri. Dan yang membuat hasil kerja kita menjadi berkat juga bukan oleh kerja itu sendiri. Bahkan yang membuat kita dapat hidup dan bekerja bukanlah kemampuan kita sendiri. Itu adalah pekerjaan Tuhan. Oleh karena itu, pekerjaan dan perbuatan kita bukan sekedar mencari hormat dan kebutuhan hidup kita sendiri. Kerja kita haruslah juga memuliakan Tuhan, yang memberkati pekerjaan manusia. Waktu dan hidup yang diberikan Tuhan kepada kita tidaklah kita habiskan untuk bekerja, tetapi kita harus juga menyediakan waktu untuk Tuhan, waktu menyembah Dia: Waktu untuk memuji Tuhan, berdoa dan mendengar firmanNya. Demikian juga hasil kerja kita, tidaklah hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk memuliakan Tuhan dan menolong sesama. Hidup seperti itu akan membuat kita merasakan pekerjaan RohNya yang membaharui hidup kita, dan merasakan betapa besar kemurahan Tuhan memelihara dan memberkati kita. Kita baru saja memperingati kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitanNya, menebus kita dari cara hidup yang lama, cara hidup yang sia-sia, dan memindahkan kita kepada cara hidup yang baru, menjadi anak-anakNya yang kekasih. AMIN. (cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar