CEC DEPOK : VIVAnews - Polda Sulut membantah oknum anggota polisi yang mengacak-acak bar Deluxe mengumbar tembakan. Oknum tersebut, menurut Kepala Sub Bidang Humas Polda Sulut, AKBP Denny Adare, hanya menodongkan pistol. "Mereka hanya menodongkan pistol, tidak menembak," ujar AKBP Denny, kepada VIVAnews, Jumat 4 Mei 2012. Salah seorang saksi yang ingin namanya dirahasiakan mengatakan kalau dirinya sangat ketakutan. Ia melihat Polisi bak koboi memegang dan menodongkan pistolnya. "Walaupun polisi itu tak menembak, tetapi kami merasa sangat ketakutan. Jika sekali didor, pasti langsung mati," ujarnya.
Diketahui, ada sembilan orang oknum polisi yang diduga mengacak-acak bar Deluxe Manado. Dua di antaranya, berpangkat perwira. "Polisi yang diperiksa itu, dua orang berpangkat perwira, satunya Komisaris Polisi (Kompol). Sementara itu, satu lagi Ajun Komisaris Polisi (AKP)," ujar Denny. Menurut dia, sembilan orang oknum polisi tersebut sudah diperiksa. Hasilnya, Divisi Profesi dan Pengamanan menyita dua pucuk senjata api, dua bilah pedang Samurai (katana), dan dua pisau besi putih. "Sementara itu, dua pucuk senjata api, dua pedang Samurai, dua mobil, dua pisau besi putih telah diamankan oleh Propam," kata Denny.
Insiden penodongan pistol terjadi pada Selasa malam, 1 Mei 2012. Para oknum polisi diduga tersinggung karena tidak terima ditegur oleh petugas car jocky. Mereka ditegur karena mobil yang dikendarai mengganggu jalan masuk dan keluar tamu di area bar Deluxe Peninsula Hotel. Briptu HY juga diduga melakukan pemukulan terhadap seorang car jocky Deluxe dan merusak fasilitas. Polda Sulut membenarkan bahwa sembilan anggota Polri itu melakukan penodongan dan perusakan serta pemukulan di dalam bar. Saat ini, mereka masih dalam pemeriksaan. "Terhadap mereka akan dilakukan sidang kode etik," kata Denny.
KAPOLRI, Jenderal Polisi Timur Pradopo, belum dapat diminta konfirmasi terkait atas maraknya anggota Polri yang menjadi "koboi" (cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar