CEC : Merdeka.com - Reporter: Eko Prasetya - Situasi di Balai Lelang DKI Jakarta
memanas. Tidak cukup pengamanan dari Polres Jakarta Pusat, sebanyak 30
Brimob bersenjata laras panjang dari Polda Metro Jaya pun ikut
diterjunkan ke lokasi. Kedatangan puluhan aparat itu buntut dari
ricuhnya pelaksanaan lelang. Awalnya, ada sekelompok pemuda memaksa
masuk ke dalam gedung yang terletak di Jalan Prapatan Senen, Jakarta
Pusat tersebut. Mereka berteriak-teriak. Mereka langsung
menduduki lantai tiga gedung itu. Kehadiran para pemuda bergaya preman
itu membuat pengunjung gedung yang sedang mengikuti acara lelang
ketakutan. Bahkan 12 orang peserta kabur meninggalkan gedung untuk
mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Mereka yang berjumlah 50
orang itu datang ke gedung sekitar pukul 13.30 WIB. Di lantai itu bahkan
mereka coba memaksa masuk ke dalam sebuah ruangan. Polisi yang
mendapat laporan segera terjun ke lokasi. Sekitar 50 lebih personel
gabungan dari Polsek Senen, Polsek Sawah Besar dan Polres Jakarta Pusat
ikut mengamankan gedung. Mereka tampak membawa pistol jenis gas air
mata. Tampak pula Kapolres Jakarta Pusat Kompol AR Yoyol ikut memantau
penjagaan. Menurut keterangan salah satu petugas, para pemuda itu
adalah para preman yang menolak lelang tanah di Jalan Wahid Hasyim dan
Gajah Mada Jakarta. "Mereka itu menolak ada tanah yang akan dilelang," kata petugas yang enggan disebutkan namanya itu. Saat ini proses lelang masih berlangsung. Sementara lelang tanah di Jalan Wahid Hasyim akan dilakukan di akhir pelelangan. (cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar