
"Mereka terkena lemparan batu dan juga mengalami luka robek akibat pecahan puing-puing kaca yang jatuh," kata Soysa. "Korban luka yang dirawat adalah dua polisi serta dua pria muslim yang mengaku menjadi korban serangan." Penduduk setempat mengatakan lonceng kuil dibunyikan untuk memanggil massa yang pergi ke sebuah masjid dan mulai melempari dengan batu. Beberapa rumah di daerah itu juga dirusak. Sumber-sumber dari kepolisian menyatakan beberapa komando pasukan khusus langsung dikerahkan untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban mengikuti kekerasan massa terhadap masjid. Polisi mengatakan pihaknya memberlakukan jam malam sampai hari ini pukul 07.00 waktu setempat atau pukul 09.30 waktu Jakarta untuk membubarkan sejumlah besar orang yang masih di daerah itu. Seorang pejabat keamanan mengatakan warga Buddha menentang pembangunan masjid baru yang didirikan untuk menggantikan tempat ibadah mereka sebelumnya yang dibongkar untuk membuat konstruksi jalan baru. "Kuil Budha menentang relokasi masjid itu dan masalah dimulai saat warga muslim melaksanakan salat pada Sabtu malam di masjid," ujar pejabat enggan disebutkan namanya itu. Serangan terbaru datang lima bulan lalu setelah kampanye anti-muslim memuncak dan membakar dua tempat usaha milik warga muslim di luar Ibu Kota Sri Jayawardenapura Kotte. Sekitar 70 persen dari 20 juta penduduk Sri Lanka merupakan penganut agama Buddha. Sementara Islam menjadi agama minoritas kedua dengan hanya di bawah sepuluh persen setelah Hindu yang memiliki populasi sekitar 13 persen dari keseluruhan penduduk. Sedangkan lainnya penganut Nasrani. [fas] - cec
Sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar