ADA CALON PEMILIH FIKTIF SEBANYAK 1,4 JUTA ORANG "Cagub DKI Jakarta, Joko Widodo, akan 'menuntut' KPUD DKI"

 
CEC : VIVAnews - Calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengancam 
akan menuntut secara hukum Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI 
Jakarta jika tidak menjelaskan dugaan adanya pemilih fiktif.
 "Tim 
kami akan somasi dan melaporkan, karena ini bisa pidana loh, hati-hati,"
 kata Joko Widodo seusai acara deklarasi 100 Posko Perjuangan Rakyat 
(Pospera) untuk Jokowi-Basuki di Jakarta, Minggu 20 Mei 2012.
 Sebelumnya, muncul dugaan adanya 1,4 juta pemilih fiktif dalam daftar 
yang akan ditetapkan KPUD DKI. Kubu Joko Widodo bahkan meminta KPUD 
menunda pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Jokowi, sapaan 
Joko Widodo, dugaan penggelembungan daftar pemilih itu harus dijelaskan 
secara terbuka. Sebab, angka 1,4 juta itu sangat besar. "Saya cari satu 
dua suara saja kerja dari subuh hingga subuh, tapi ini enak saja dapat 
1,4 juta suara. Itu seperti mendapatkan durian runtuh," papar cagub yang
 diusung PDI-P dan Gerindra ini.
 Ia mengaku tidak tahu siapa yang 
akan mendapatkan "durian runtuh" ini. Namun, yang jelas, dia 
melanjutkan, penggelembungan daftar pemilih ini dapat merugikan calon 
gubernur tertentu, bukan hanya dirinya. Pria yang masih menjabat sebagai
 walikota Solo ini mengaku baru mendapatkan laporan lisan dari tim 
suksesnya terkait pemilih fiktif ini. Dia telah memerintahkan tim 
suksesnya untuk mencari fakta-fakta tersebut dan sedang menunggu laporan
 secara konkret. Sebelumnya, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI
 Jakarta dengan tegas membantah jumlah pemilih yang terdata berdasarkan 
Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) DKI tidak akurat. (cy)
 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar