PENYELUNDUPAN GANJA SEBERAT 467 KG BERHASIL DIGAGALKAN POLISI.
CEC : VIVAnews - Kepolisian Resort Aceh Tenggara mengamankan satu unit
mobil Toyoto Fortuner berpelat dinas TNI. Mobil itu diamankan karena
mengangkut 467 ki logram ganja, pada selasa dini hari kemarin. Namun,
polisi gagal menangkap pemilik barang haram itu. Kapolres Aceh Tenggara,
AKBP Trisno Rianto menyebutkan, saat polisi menggelar razia di pos
perbatasan Aceh Tenggara-Sumatera Utara, mobil ber pelat TNI yang diduga
palsu menolak diberhentikan. Polisi kemudian mengejar mobil tersebut.
Polisi juga melepaskan tembakan peringatan untuk menghentikan pemilik
mobil. "Mereka diperkirakan dua orang. Saat diminta turun untuk
diperiksa kendaraannya, mereka langsung melarikan diri dan menabrak
portal pengamanan. Petugas kita kemudian terus berusaha mengejar mereka," kata Trisno saat dihubungi di Aceh, Rabu 30 Mei 2012.
Dalam kegelapan malam itu polisi terus berupaya mengejar pemilik mobil.
Namun sekitar satu meter dari lokasi razia, polisi menemukan mobil itu
jatuh dan terjun ke jurang sedalam 5 meter. Dua pengendara mobil itu
melarikan diri dalam kegelapan malam. "Mobil itu ringsek dan terbakar
sedikit, di dalam kita menemukan ganja sebanyak 467 kilogram atau 0,46
ton," kata Trisno.
Trinsno menyebutkan, pihaknya masih menyelidiki
dan mencari keberadaan para pemilik barang haram itu. Polisi menduga
pelat mobil bernomor seri TNI itu palsu dan dipasang untuk mengelabui
petugas, karena di dalam mobil juga ditemukan pelat nomor mobil lain.
"Kasus ini masih dalam pengembangan dan barang bukti semuanya masih di
Polres Aceh Tenggara," ujarnya.
Kasus serupa, pada Senin
kemarin, Badan Narkotika Nasional juga mengamankan narkotika jenis
ekstasi sebanyak 1.412.476 butir. Untuk mengelabui petugas, pada kemasan
barang haram tersebut tertulis paket kiriman yang berasal dari China
yang dialamatkan ke institusi BAIS TNI. Deputi Pemberantasan Narkoba
BNN, Benny Mamoto mengatakan, ekstasi yang berjumlah hampir mencapai 1,5
juta ini ini datang ke Indonesia melalui jalur laut dari pelabuhan
Lianyungan, Shenzhen, dengan tujuan Jakarta. Kemudian diketahui seorang
oknum anggota Primer Koperasi Kalta berinisial S dengan memalsukan tanda
tangan Kepala Koperasi Primkop Kalta dan menambahkan tulisan Institusi
BAIS TNI pada nama koperasi dengan harapan kontainer yang diantar dapat
lolos dari pemeriksaan. "S juga mengubah data packing list untuk
menurunkan bea masuk," katanya. (cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar