ebut
diikuti ratusan orang. Ida pun sempat panik lantaran api yang
ditimbulkan oleh massa yang mengamuk sempat membesar dan berlangsung
lama. "Saya ngeri melihatnya. Saya takut api tadi menyambar rumah.
Untung ponpes itu masih kosong karena penghuninya masih pada libur
Lebaran," ucap wanita berkerudung itu dengan nada gemetar.
Sementara itu, data yang dihimpun VIVAnews, aksi brutal warga diduga karena terbongkarnya kasus pencabulan yang dilakukan oleh FA, yang tak lain adalah pimpinan dari ponpes tersebut. Kasus ini mencuat setelah MJ, salah satu santri, mengadu pada orangtua jika dirinya telah kerap kali dicabuli oleh FA. Ironisnya lagi, aksi biadab itu telah dilakukan sejak 3 tahun lalu, saat MJ masih berumur 15 tahun dan masih duduk di bangku setingkat SMP. Tak hanya digauli, MJ pun mengaku dirinya kerap mendapat siksaan dari FA jika nafsyu syahwatnya tak terpenuhi.
"Yang saya dengar seperti itu. Kami sekeluarga juga kaget. Malah kata ponakan saya ini (MJ), dia sudah menikah segala. Anehnya dia menikah tanpa dihadiri oleh siapapun alias cuma berdua. Ya itulah, selama tiga tahun ini kami sekeluarga tak ada yang tahu. Padahal rumah kami hanya beberapa meter dari ponpes," ucap Abudin paman korban. Lantaran merasa sudah tak tahan dan kerap mendapat perlakuan kasar, MJ pun akhirnya membeberkan persoalan yang dihadapinya pada sang ayah, Hermansyah. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani aparat. "Saat ini FA, si pelaku telah kami amankan dan telah kami tetapkan sebagai tersangka. Untuk kasus perusakan dan pembakaran ini masih kami selidiki. Kami sangat menyayangkan aksi sepihak tersebut. Untuk itulah sejumlah saksi telah kami periksa," ucap Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Polisi, AM. Kamal pada VIVAnews di lokasi kejadian. Guna menghindari aksi lanjutan, sejumlah aparat bersenjata lengkap telah disiagakan di kawasan tersebut. Akibat amukan warga, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tak hanya bangunan yang hancur, namun seisi ruangan di gedung ponpes itu pun
Sementara itu, data yang dihimpun VIVAnews, aksi brutal warga diduga karena terbongkarnya kasus pencabulan yang dilakukan oleh FA, yang tak lain adalah pimpinan dari ponpes tersebut. Kasus ini mencuat setelah MJ, salah satu santri, mengadu pada orangtua jika dirinya telah kerap kali dicabuli oleh FA. Ironisnya lagi, aksi biadab itu telah dilakukan sejak 3 tahun lalu, saat MJ masih berumur 15 tahun dan masih duduk di bangku setingkat SMP. Tak hanya digauli, MJ pun mengaku dirinya kerap mendapat siksaan dari FA jika nafsyu syahwatnya tak terpenuhi.
"Yang saya dengar seperti itu. Kami sekeluarga juga kaget. Malah kata ponakan saya ini (MJ), dia sudah menikah segala. Anehnya dia menikah tanpa dihadiri oleh siapapun alias cuma berdua. Ya itulah, selama tiga tahun ini kami sekeluarga tak ada yang tahu. Padahal rumah kami hanya beberapa meter dari ponpes," ucap Abudin paman korban. Lantaran merasa sudah tak tahan dan kerap mendapat perlakuan kasar, MJ pun akhirnya membeberkan persoalan yang dihadapinya pada sang ayah, Hermansyah. Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani aparat. "Saat ini FA, si pelaku telah kami amankan dan telah kami tetapkan sebagai tersangka. Untuk kasus perusakan dan pembakaran ini masih kami selidiki. Kami sangat menyayangkan aksi sepihak tersebut. Untuk itulah sejumlah saksi telah kami periksa," ucap Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Polisi, AM. Kamal pada VIVAnews di lokasi kejadian. Guna menghindari aksi lanjutan, sejumlah aparat bersenjata lengkap telah disiagakan di kawasan tersebut. Akibat amukan warga, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Tak hanya bangunan yang hancur, namun seisi ruangan di gedung ponpes itu pun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar