CEC : JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampaknya tidak suka dengan spanduk ucapan selamat berpuasa milik pejabat dan politisi. Menurutnya, spanduk semacam itu tidak membawa manfaat. "Yang paling penting kan kalau sore buka, kalau pagi sahur, kalau malam tarawih, kan gitu aja. Ngapain pasang-pasang spanduk," ujar Jokowi kepada "wartawan" di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/7). Pria yang akrab disapa Jokowi itu mengaku tidak akan memasang spanduk ucapan selamat di bulan Ramadhan atau pada hari raya Idul Fitri bulan Agustus nanti. Ia pun tidak mau wajahnya dipampang dalam spanduk sejenis. Lebih lanjut Jokowi menilai saat ini spanduk, terutama milik instansi pemerintah, lebih berfungsi sebagai alat pencitraan bagi pejabatnya. Padahal, seharusnya digunakan untuk memberi informasi kepada masyarakat. "Masa masang wajah kita di bandara, padahal yang dipromosikan adalah wisata. Masa pariwisata yang nongol gubernurnya. Mestinya, gambar tempat-tempat destinasi wisatanya yang dimunculkan," papar mantan Wali Kota Surakarta ini. Oleh karenanya Jokowi pun melarang seluruh jajarannya untuk nampang lewat spanduk. "Kemarin ada, sekali ketahuan langsung saya marahi. Sekarang nggak pernah ada lagi semuanya," pungkas politisi PDIP ini.
Hal sama juga pernah disampaikan Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara bulanan Kantor Pajak Wajib Pajak Besar Setu, beberapa waktu lalu. Dalam sambutannya, Jokowi menyarankan agar pegawai Kantor Pelayanan Pajak dapat mengganti pola promosi dengan pemasangan foto-foto di spanduk. Ia memberikan contoh, apabila ada informasi yang berhubungan dengan wajib pajak, agar di dalam spanduk atau pamflet informasi pajak tidak memasang foto kepala pajaknya. "Pajak juga sama, jangan sampai di spanduk, fotonya kepala pajak. Nanti malah enggak ada yang bayar pajak," kata Jokowi. (cy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar